Thursday, October 8, 2009
"kemanakah lagi, kita kan sembunyi, hanya kepadanya kita kembali..." disamping ini sedikit lirik lagu Ebiet G Ade yang menggambarkan bahwa kita sebagai manusia pasti akan meninggal meski kita bersembunyi dimanapun. Kali ini saya ingin sedikit berbagi mengenai terjadinya kiamat.

Sebenarnya dalam Al Qur'an semua mengenai kejadian maupun tanda-tanda kiamat sudah jelas tertulis, kita hanya perlu mempelajari dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Gempa, banjir, gunung meletus yang kesemuanya memakan banyak korban semuanya merupakan kiamat kecil yang merupakan tanda kebesaran Allah SWT.

Bicara mengenai kiamat, tidak seorangpun mengetahui bahkan nabi Muhammad SAW sendiri tidak mengetahui kapan akan terjadinya kiamat. Kiamat merupakan rahasia Allah SWT dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Namun kali ini Saya bukan ingin berbicara mengenai mengapa terjadi kiamat dan apa yang menyebabkannya dari sisi agama (manusia melakukan kezholiman) melainkan Saya mengajak Anda untuk memahami bagaimana awal mula terjadinya kiamat dari sisi logika dan pengetahuan yang kesemuanya sudah tertulis didalam Al Quran.

Coba kita buka surat
Al Zalzalah surat 99 yang berarti keguncangan. Dalam surat ini Pokok-pokok isinya:
Kegoncangan bumi yang amat hebat pada hari kiamat dan kebingungan manusia ketika itu; manusia pada hari kiamat itu dikumpulkan untuk dihisab segala amal perbuatan mereka.

Al Zalzalah:
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3. dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",
4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
5. karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
6. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka[1596],
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

Dalam surat tersebut, saat kiamat bumi berguncang sangat hebat hingga mengeluarkan beban yang dikandungnya. Sekarang coba kita buka surat
Al Mulk (Kerajaan) ayat 16 dan 17 dibawah ini:

16. Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?,
17. atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?

Coba perhatikan ayat 16 yang menyatakan
"sehingga tiba-tiba bumi itu berguncang?" Ayat ini sangat berkaitan dengan surat Al Zalzalah ayat 1 diatas "1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), "

Kemudian coba kita lihat surat
Al Qaari'ah (Hari Kiamat) ayat 4 dan 5:
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Mungkin kita bisa garis bawahi, bahwa saat kiamat terjadi ada guncangan besar dibumi ini yang terjadi. Lalu apa yang menyebabkan guncangan itu terjadi? Apakah gempa bumi? Atau Gunung meletus? Atau Apa?

Untuk menjawab pertanyaan itu, sekarang coba kita lihat lagi surat
Al Mulk ayat 17 diatas
17. atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?

kemudian kita lihat surat
Al Qaari'ah ayat 5
5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Kedua ayat tersebut sangat berkaitan untuk menjawab pertanyaan apa yang menyebabkan guncangan hebat pada bumi sehingga gunung-gunung seperti bulu yang dihamburkan. Dalam surat
Al Mulk ayat 17 dijelaskan bahwa Allah akan mengirim badai yang berbatu. Apa maksud badai yang berbatu? Mungkin yang dimaksud badai berbatu disini adalah badai Asteroid atau jika sudah masuk kedalam atmosfir bumi kita kenal dengan meteor.

Jadi bisa kita garis bawahi bahwa badai meteor besar yang yang menghantam bumi akan meyebabkan guncangan yang sangat hebat dibumi sehingga jika meteor itu menabrak gunung maka gunung-gunung bagaikan seperti bulu yang dihamburkan.

Karang angkasa (meteor) berukuran lebar 35 meter. Lebih besar dibandingkan dengan asteroid yang menyebabkan ledakan hebat di atas Siberia pada 1908 dan menghancurkan 2.000 kilometer per segi hutan.

Selasa, 27 Oktober 2009 | 16:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar astronomi mengungkapkan bahwa ledakan besar yang terjadi di perairan Teluk Bone pada 8 Oktober 2009 lalu adalah akibat jatuhnya meteorit yang berasal dari asteroid berdiameter sekitar 10 meter ke bumi.

"Ledakan terjadi karena tekanan atmosfer menyebabkan pelepasan energi yang cukup besar, di mana kecepatan jatuh meteorit tersebut sekitar 20,3 km per detik atau 73.080 km per jam," kata pakar astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Dr Thomas Djamaluddin di Jakarta, Selasa (27/10).

Sistem pemantau internasional untuk larangan percobaan nuklir dari 11 stasiun, ujarnya, melaporkan telah mendeteksi adanya ledakan besar yang berpusat di sekitar lintang 4,5 LS dan bujur 120 BT, sekitar pukul 11.00 Wita pada 8 Oktober. Analisis ledakan menunjukkan bahwa kekuatan ledakan sekitar 50 kiloton TNT (trinitrotoluena) dan sinyal ledakan tersebut juga mencapai stratosfer yang tingginya lebih dari 20 km.

Kebanyakan asteroid yang jatuh tidak menyebabkan kerusakan di bumi, kecuali diameternya mencapai lebih dari 25 meter. Dikatakan Djamal, berdasarkan perkiraan sebaran meteoroid-asteroid di antariksa dekat bumi, obyek seperti itu punya kemungkinan jatuh di bumi setiap 2 sampai 12 tahun.

Pada Kamis (8/10), warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dikejutkan dengan adanya suara ledakan di mana sejumlah saksi mata sempat melihat benda memancarkan api dan asap di udara.

Namun, informasi yang beredar simpang siur, kebanyakan mengira ledakan itu merupakan ledakan pesawat jet tempur Sukhoi yang sedang melakukan latihan dari markasnya di Skuadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hassanuddin, Makassar.

Sedangkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) IV Makassar sempat mengaku telah terjadi gempa kecil sebesar 1,9 skala Richter (SR) di permukaan di perbatasan Kabupaten Bone dan Wajo, di mana di wilayah tersebut terdapat Patahan Sa`dang.

Warga lainnya menyebutkan, ledakan yang sempat menimbulkan getaran di darat tersebut disebabkan aksi bom ikan yang dilakukan nelayan setempat, tetapi ada pula warga yang telah menduga bahwa benda tersebut adalah meteorit.

Kamis, 29 Oktober 2009 | 16:24 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Ledakan meteor di Bone, Sulawesi Selatan, pada 8 Oktober lalu menyita perhatian ilmuwan dunia. Ledakan yang dipicu asteroid besar itu bahkan dilaporkan sampai terdeteksi oleh alarm infrasound milik Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty Organization (CNTBTO) yang berjarak 10.000 km dari lokasi jatuhnya meteorit.

Seperti dilaporkan Spaceweather.com, ledakan besar di Bone dipastikan akibat jatuhnya asteroid berdiameter 10 meter. Kekuatan ledakan itu, menurut peneliti dari University of Western Ontario, Elizabeth Silber dan Peter Brown, setara dengan 50 kiloton bom TNT. Atau, dua sampai tiga kali lipat lebih kuat dari ledakan bom atom yang terjadi di Perang Dunia ke-II.

Sampai-sampai, ledakan ini terdeteksi oleh alat sensor CNTBTO yang memang dikhususkan mendeteksi aktivitas atau ledakan nuklir di bumi. Ledakan ini sangat mengejutkan astronom dunia. Sebab, mereka tidak mendeteksi keberadaan asteroid ini sebelum menghunjam bumi.

Berdasarkan data statistik menyangkut populasi asteroid yang beredar di dekat bumi, asteroid-asteroid cukup besar seperti yang jatuh di Bone biasa menghantam bumi dalam kisaran 2-12 tahun sekali. "Observasi lebih lanjut akan sangat berharga untuk bisa menjelaskan event unik ini," tutur Silber.

Seperti diketahui, ledakan asteroid ini sempat mengakibatkan kepanikan warga. Tanah-tanah dan bangunan bergetar, langit pun bergemuruh. Awalnya, ledakan ini sempat dikira ledakan pesawat, bahkan sampai gempa


Bukti diatas dan sudah banyak bukti lain bahwa jika sebuah meteor kecil menghantam bumi maka akan membuat sebuah guncangan dan lubang besar, maka bagaimana jika yang menghantam bumi itu badai meteor besar? Subhanallah...

Beberapa tahun belakangan ini bumi memang sudah berkali-kali didekati oleh Asteroid besar, hanya saja dengan kuasa Allah, asteroid itu belum memasuki bumi. Terakhir
Asteroid 2009 DD45 sangat dekat dengan bumi hari ini. Jaraknya dengan bumi hanya 72.000 km sangat dekat dengan geostasioner satelit komunikasi.

Kita dahulu pernah belajar, bahwa salah satu tanda kiamat adalah matahari terbit dari barat, jika boleh ditarik pendapat, akibat dahsyatnya badai meteor yang menghantam bumi selain mengakibatkan bumi berguncang keras, mengakibatkan pula rotasi bumi berubah arah 180 derajad, sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Wallahu'a'lam

Jika semua itu benar, maka sesungguhnya Al Quran itu jelas-jelas mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW mari kita pahami dan pelajari Al Quran seutuhnya. Selain mempertebal keimanan kita, banyak pengetahuan didalamnya.

Aswanto Sucahyo
Okt 2009





Friday, October 2, 2009


Alhamdulilah Idul Fitri tahun ini kami masih bisa bersama. berikut ini moment yang terekam saat liburan kemarin.