Tuesday, November 2, 2010
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri . (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan). Sabda Rasulullah SAW: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW: “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Kab al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa” .

Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki” .

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan.”Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu’alam bis shawab.-Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-Anâ’am 6:93)
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): ” Ada , sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka .

Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka . Naudzu bila min dzalik!-Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu.

Wallahualam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya. Amiin.
(blogmieinstan.co.cc)
Wednesday, August 18, 2010
Alhamdulillah, 17 Agustus 2010 ini saya bisa merayakannya di Madiun. Meskipun tetap masuk kantor, namun tetap sempat untuk berlibur ke grojokan sewu di tawangmangu. Sayangnya kali ini saya menikmatinya hanya sendiri. Berikut ini beberapa moment yang sempat diabadikan di kamera hp.
Wednesday, June 9, 2010
Alhamduliilah, hari ini Allah SWT masih memberikan nikmat untukku. Hari ini umurku berkurang didunia ini dan Allah masih memberikan kesempatan kepadaku untuk tetap dapat beramal, beribadah serta tetap diberikan kesempatan untuk bertobat kepadaNya. Hari ini pun merupakan salah satu hari yang membahagiakan karena untuk pertama kalinya aku mendapat surprise dari kawan-kawan di kantor. Hari ini mereka memberikan kejutan berupa sebuah kue tart bertuliskan namaku di sisinya. Hal ini sangat bahagia dan juga terharu, karena selama ini mereka selalu perhatian kepadaku. Bersama ini aku ucapkan banyak terima kasih kepada Mba Iswatun, Mba Yoice, Mba Mitha atas terselenggaranya acara ini dan juga kepada seluruh kawan-kawan yang telah mendoakan aku.
Tuesday, June 1, 2010
Innalilahi wa innailaihi rojiun, Kamis 27 Mei 2010 eyang ku tersayang telah dipanggil menghadap yang kuasa. Sedih rasanya karena 2 Mei 2010 lalu merupakan pertemuanku yang terakhir dengan beliau didunia ini. Berikut ini foto terakhir yg sempat aku abadikan sebelum aku berangkat dari Madiun ke Jakarta.

Untuk mengobati kesedihan kami, tanggal 31 Mei 2010 lalu kami refresing ke tawangmangu, melewati cemoro sewu dan gerojokan sewu di Jawa Timur. Berikut ini beberapa moment saat kami melintas disana, dimana kabut tebal menyelimuti setiap sudut jalan. Subhanallah begitu indah dan sejuk. Ini baru kali pertama saat berdiri di pinggir tubuh kami di tabrak dan diselimuti oleh kabut tebal, namun hanya beberapa detik saja kabut itu datang dan pergi menerpa kami. kami juga menyempatkan utk menyantap sate kelinci disana. Yah cukup menghibur ditengah kedukaan yg telah kami alami.









Thursday, May 20, 2010


Pernah lihat gajah dari dekat? nih saya perlihatkan foto gajah dari dekat biar pernah...hehehe

Gajah itu bisa setinggi atap rumah kita, dan tubuhnya bisa merobohkan rumah dan meremuknya sekalian. Lumayan kuat kan, hati hatilah bila dekat dengan gajah.

Berdasarkan kisah dalam Al Quran dan Hadis, jaman dahulu pernah ada pasukan gajah berjumlah sekitar 60.000 ekor. Gambar di samping ini satu gajah yg seukuran rumah kecil. Kalau komplek perumahan anda terdiri dari 100 rumah, berarti kita masih perlu sekitar 600 komplek tetangga agar bisa mencapai jumlah 60.000 tersebut.

Saat itu terjadi 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad, tanah mekah akan di obrak abrik oleh kaum Quraish. Nah sekarang Bayangkan bila kota anda akan diserang 60.000 pasukan gajah yg berlari menerobos segala yg menghadang didepan mereka, baru dari kejauhan saja sudah bisa mendengar bunyi gemuruh dan getaran di tanah yg mengerikan, kira kira apa anda mau melawan ke arah gajah atau lari kebelakang? saya sih mending lari, toh naek pohon, naek ke tingkat dua rumah atau naek ke pos hansip juga di terjang abis ...

Berhubung Allah tidak suka tanah mekah di obrak abrik kaum Quraish, akhirnya diturunkan segerombolan burung yg membawa masing2 tiga batu, satu di gigit di paruh, dan dua di tangan. Batu tersebut lalu dijatuhkan dan masing masing batu menembus badan gajah hingga gajah itu mati (menurut Al Quran, badan gajah bahkan sampai hancur).

Saya padahal sudah memikirkan kita perlu banyak pasukan bersenjatakan peluru bazooka, brikade tank, beberapa pesawat F!6 lengkap sama misil2nya, dan masing masing prajurit bawa satu tikus...... yah untuk jaga jaga...

tapi tetap saja senjata yg canggihpun belum menjamin menghentikan serangan 60.000 pasukan gajah, hanya Allah sajalah yg bisa memastikan setiap gajah mati dgn satu batu kecil saja.

Selebihnya cerita menjadi sejarah, dan tanah mekah semenjak itu menjadi tanah suci dan jauh dari masalah2 yg ada hingga sekarang. Kekuasaan Allah yg sekecil batu itu saja sudah bisa menghabisi gajah2 yg besar itu, apalagi kita manusia yg dilempar batu kerikil pake ketapel oleh anak kecil aja sudah harus masuk rumah sakit..

hehehe... maaf para pengunjung, penyakit becanda saya lagi kumat nih, ...yah itung2 biar gak stres2 amat bacanya.

peristiwa ini merupakan kejadian kecil peringatan langsung dari Allah kepada manusia di bumi, bahwa Allah maha kuasa akan segala sesuatu. Ini belum siksa di alam akherat yg jauh lebih pedih. Saya sering mendengar bahwa kita belajar untuk mengatasi rasa takut, dan berpikir optimis agar memiliki kondisi pemikiran yg baik dan sehat, sehingga hal hal buruk yg ada di sekitar kita yg membuat rasa takut menjadi besar dihindari, tapi percayalah Allah memerintahkan untuk takut akan siksa itu jauh sangat baik untuk kita manusia baik untuk di dunia dan juga pastinya di akherat.



Penemuan Jasad Firaun
Prediksi dalam Al Quran bahwa jasad Firaun yang mengejar Nabi Musa akan ditemukan untuk di jadikan pengingat bagi kita semua akhirnya terbukti melalui penemuan oleh arkeolog Giovanni Battista Belzoni tahun 1817 di makam mumi firaun mesir yang tertimbun tanah.

Maurice Bucaille dulunya adalah peneliti mumi Fir’aun di Mesir. Pada mumi Ramses II dia menemukan keganjilan, yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru kemudian menemukan jawabannya di Al-Quran, ternyata Ramses II ini adalah Firaun yang dulu ditenggelamkan oleh Allah swt ketika sedang mengejar Nabi Musa as.

Perhatikan bahwa Nabi Muhammad saw hidup 3000 tahun setelah kejadian tersebut, dan tidak ada informasi bahwa mayat Ramses II (firaun N.Musa) sebenarnya terselamatkan (karena di Injil & Taurat pun tidak disebutkan). Namun Al-Quran bisa menyebutkannya bahwa suatu ketika mayat firaun akan menjadi pelajaran untuk kita semua karena memang itu adalah firman Allah swt, bukan buat buatan Nabi Muhammad SAW.

Saat ini jasad Firaun berada di musium Tahrir, di tengah kota Cairo.

Penemuan Kereta Firaun di laut merah
Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah.

Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan,memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam,dimana menurut sejarah, kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.

Seperti apa sih Firaun ramses II?
Selama hidup dia tidak pernah sakit, memiliki 7000 jendral (itu baru jendral nya loh), super kaya dan berpengaruh. Saat jayanya itu Nabi Musa datang untuk mengajak Firaun mengakui Tiada Tuhan selain Allah.. tapi dasar ngeyelan, dia ga mau. Menurut hadits, saat mau menyebrang laut merah, Nabi Musa membelah laut merah menjadi beberapa bagian ( jadi bukan satu), dan berdasarkan perhitungan logika oleh Ron Wyatt, membutuhkan waktu 4 jam untuk melalui nya.

Detik detik terakhir sebelum Firaun meninggal, dia sebenarnya mau mengakui bahwa Allah lah Tuhannya (loh yo opo baru sadar), tapi berhubung mulutnya kemasukan pasir banyak, sehingga ia meninggal dalam kelompok golongan merugi.

Pesan
pesannya Pasti banyak, tapi untuk diri kita sendiri, tidak peduli kita seorang berpengaruh, kaya, punya jabatan atau tidak sama sekali, kalau kita masuk dalam golongan merugi, siksa alam kubur menanti juga untuk kita. Marilah mengkondisikan diri hari ini dalam kelompok orang orang yang beruntung.

Keterangan Peta
Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter.

Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat.Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter.Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.

menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam.

Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan diperlukan tekanan ( gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter.Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin,menurut beberapa perhitungan,setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam!!!sungguh luar biasa,Allah Maha Besar.
(kajian.kepribadian-malwa.com)
Manusia raksasa itu ternyata memang pernah ada di muka bumi ini dan diceritakan didalam Al Quran dan hadits. Awalnya saya juga terkejut, karena saya pikir yg namanya manusia klo gak jangkung, semampai (se meter gak sampai) hahaha...

Ada di surat Al Fajr, kaum samuth sang manusia raksasa itu adalah kaum keturunan Nabi Nuh generasi ke-3 (semenjak banjir besar Nabi Nuh, seluruh keturunan N.Adam habis kecuali beberapa saja dgn Nabi Nuh yg ikut naik ke kapal besar itu ), kaum samuth termasuk kaum yg menyembah berhala, lalu diutuslah Nabi Soleh untuk mengingatkan kepada para manusia raksasa ini agar menyembah Allah sebagai Tuhan mereka.

Salah satu kelebihan yg dimiliki kaum samuth adalah tubuh mereka yg besar dan tenaga yg kuat. Tinggi tubuh mereka antara 100 - 400 diro ( 1 diro = 1/2 meter ), jadi kira2 tinggi mereka antara 50 hingga 200 meter, wow tingginyaaa...

manusia raksasa ini punya kebiasaan mengukir batu di gunung dengan tangan mereka sendiri untuk tempat tinggal mereka, ckckck... gak pake palu, pacul, paku tuh, pake tangan sendiri !! gak heran kaum samuth merasa dirinya yg paling kuat dimuka bumi ini. Kaum samuth ini berlokasi di sebelah kanan negara Yaman selatan Jazirah Arab.

Cerita yg menarik adalah ketika Kaum samuth tidak percaya bahwa Nabi Soleh itu utusan Allah, akhirnya sesuai ijin Allah, dibuatlah mukjizat agar para manusia raksasa ini percaya bahwa memang Nabi Soleh itu utusan Allah, dengan sebuah kejadian seekor Unta keluar dari sebuah batu. sayang sekali saya belum mendapatkan informasi apakah ukuran untanya besar atau kecil, yang jelas kelebihan unta itu adalah kalau minum air sungai, air sungainya itu diminumnya sampai habis... haus atau haus itu unta.

pesan Nabi Soleh cuma satu, "jangan ganggu unta ini!"... sayang sekali kaum samuth malah berani membunuh dan memakan daging unta tersebut, yang menyebabkan Allah murka dan menciptakan angin keras selama 7 hari 8 malam berturut turut dgn halilintar yg bersautan yang diawali dengan gempa hingga meruntuhkan bangunan2 yg mereka ukir di gunung. Bencana inilah mengakibatkan seluruh kaum samuth si manusia raksasa, musnah semua tanpa sisa.

Pesan yg ada di kisah ini adalah :
1. jangankan 7 hari 8 malam angin keras yang diawali gempa, beberapa jam saja angin keras, sudah memporak porandakan penduduk satu desa ketika hanya ada angin pitung beliung datang menimpa kita.

2. Kaum samuth yang merupakan makluk Allah yg sangat kuat di muka bumi saja tidak mampu mengatasi murka nya Allah, apalagi kita yang manusia biasa ... yg kadang kala baru masuk angin dah gak masuk kerja, ijin sakit katanya.

3. Kesalahan yg mereka perbuat hanya tidak patuh akan pesan Nabi Soleh, yaitu "jangan ganggu unta tersebut" yang merupakan perintah Allah. Apakah kita sudah mematuhi perintah Allah melalui Al Quran dan Hadist.... ?


NB :
saya mengerti gambar di kanan atas di curigai sebagai gambar palsu hasil rekayasa photoshop, berhubung karena cerita ini memang benar krn bersumber dari Al Quran dan Hadist, saya mengambil gambar2 ini agar kita bisa memahami dan mengerti seperti apakah manusia raksasa tersebut.
Lagi pula, gambar itu lebih bagus daripada saya gambar sendiri kan?
(kajian.kepribadian-malwa.com)
Saya sejauh ini, belum mendapatkan kisah dari Al Quran dan Hadits saat Nabi mau isra mi'raj, batu mau ikut. Apalagi setelah melihat foto batu terbang, sbg orang yg suka teknologi, sangat tertarik untuk mempelajarinya. Salah satu pertanyaan yg muncul adalah "klo didorong ke geser ga? " hahaha ...

informasi tentang kebenaran foto ini di sangkal oleh salah satu forum berbahasa arab, mereka sendiri heboh kok apalagi kita, tapi gosipnya bukan batu mau ikut Nabi Muhammad, tapi batu ini suatu hari di bulan april tiba2 melayang 10cm dari tanah, di Al Alsha, bukan Al Aqsa yg selama ini kita tau' nya gitu, Arab saudi bagian timur, desa Al Tuwaitsir.

Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang. Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.

berikut ini adalah foto asli dari beberapa sudut :







Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj? Di samping ini adalah gambar batu tersebut. Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Masjid al Aqsha.

Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam, sepertinya tidak.
Salah satu pelajaran yg kita ambil ini adalah untuk tidak terlalu mudah percaya akan berita2 yg ajaib begitu saja karena internet ini adalah tempat dimana semua orang bisa akses berbagai jenis informasi tidak peduli apakah informasi itu benar atau tidak benar sama sekali. (kajian.kepribadian-malwa.com)




Monday, February 8, 2010
Alhamdulilah saat awal tahun 2010 lalu kami sempat berlibur ke Ancol, meski hanya 1 hari, namun cukup berarti bagi mereka. Disini juga ada beberapa moment saat Noya bermain pianonya.
































Alhamdulilah saat awal tahun 2010 lalu kami sempat berlibur ke Ancol, meski hanya 1 hari, namun cukup berarti bagi mereka. Disini juga ada beberapa moment saat Noya bermain pianonya.