Thursday, October 31, 2013
Apa yang muncul di benak kita ketika melihat wajah putih kekuningan dengan mata yang sipit? maka biasanya yang terbetik di benak kita adalah: kafir, musyrik, penjajah, pelit, egois, perebut harta pribumi, koruptor, penjual narkoba dan lain-lain. Well, that’s acceptable, kenapa? karena fakta itulah yang mungkin selalu terlihat oleh ummat muslim di Indonesia, sehingga beberapa orang yang berpandangan sempit lalu membenci warga keturunan Cina di negeri mereka tanpa alasan dan dalil yang jelas.
Nah, kali ini kita akan sedikit memperluas pandangan dan me-rekonstruksi perasaan kita tentang orang keturunan Cina ini, karena ternyata Islam bukanlah agama yang asing bagi warga Cina, tidak seperti daerah lain yang muslimnya masih didominasi oleh warga keturunan arab, muslim Cina tersusun dari warga asli mereka sama banyaknya dengan warga pendatang dari keturunan arab.
Sampai sekarang, warga muslim di Cina termasuk banyak, walaupun dibandingkan dengan jumlah penduduk Cina maka terlihat kecil. Persentase terbanyak ada di provinsi Xinjiang yang terletak di barat laut Cina, disana muslim sebanyak 48%. Disebelah timur Xinjiang, propinsi Gansu sebanyak 8% dan sebelah timur Gansu yaitu propinsi Ningxia yang dihuni suku Hui yang muslim menjadi mayoritas di propinsi tersebut. Selain tiga propinsi itu, terdapat propinsi lain yang juga dihuni oleh ratusan ribu muslim seperti propinsi Yunnan asal Zheng He (Cheng Ho), propinsi Hebei (propinsi yang terkenal sebagai tempat para pendekar), dan kota-kota seperti Guangzhou (kota tempat masjid pertama di Cina), Beijing dan Shanghai.
Asal Mula Islam di Negeri Cina
Interaksi antara Cina dan Arab sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum Islam ada di dunia, sekitar abad ke-1 dan ke-2, Arab termasuk tempat persinggahan para pedagang jalur sutera (silk road) untuk berjual beli. Jalur sutera ini terbentang dari Cina sampai ke Konstantinopel. Karena itulah muncul ungkapan arab “tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”, karena pada waktu itu Cina menjadi tempat yang sangat terkenal karena termasuk negeri yang sangat maju peradabannya.


Ketika masa khalifah Utsman bin Affan, beliau meminta kepada paman rasulullah Sa’ad bin Abi Waqqash secara pribadi untuk membangun hubungan dengan negara Cina dengan misi mendakwahkan agama Islam, dan shahabat Sa’ad diterima dengan sangat baik oleh Kaisar Gaozong yang memimpin dinasti Tang, ketika itu Cina mencapai kejayaan peradaban sehingga sangat mudah menerima Islam. Setelah menerima Sa’ad bin Abi Waqqash, kaisar memerintahkan untuk membangun masjid di kota Guangzhou untuk menjadi kenangan dan tanda sepakatnya kepada Islam, dan masjid ini masih berdiri sampai sekarang dan dikenal sebagai masjid Huaisheng (Memorial Mosque).
Islam terus berkembang pada masa dinasti Tang, dinasti Song dan dinasti Yuan, bahkan perkembangan ini sangat menggembirakan, kaum muslim di Cina menguasai perdagangan impor dan ekspor lewat jalur sutera darat maupun laut, sehingga mereka selalu menjabat sebagai direktur jenderal pelayaran.  Pada masa dinasti Yuan, perkampungan awal muslim di Cina disebut dengan Huihui, yang berarti tengah-tengah, dari sinilah akhirnya muncul etnis Hui di Cina, etnis yang dominan beragama Islam yang puritan. Peran kaum muslim semakin besar pada dinasti Yuan, nereka dipekerjakan sebagai pegawai administrasi negara, perpajakan, astronomi, penanggalan dan arsitektur.
Bahkan pada masa itu peradaban Islam tumbuh pesat dan mewarnai kota-kota yang ada di Cina, juga mewarnai gaya hidup orang Cina, dalam kungfu pun, di Cina dikenal kungfu aliran muslim yang hanya diwariskan di pesantren-pesantren dan turun-temurun diantara kaum muslim yang terkenal akan harga dirinya.
Puncak Kejayaan Peradaban Islam di Cina
Puncak peradaban Islam di Cina tercapai ketika masa pemerintahan dinasti Ming, bahkan sejarah menyebutkan 6 jenderal yang paling dipercaya kaisar pertama dinasti Ming adalah muslim. Termasuk diantara jenderal ini adalah Lan Yu Who yang menghentikan serangan tentara Mongol di Tembok Cina dan mengakhiri impian Mongol untuk menduduki Cina. Pada masa dinasti Ming ini pula, Laksamana Zheng He diperintahkan kaisar untuk melakukan 7 ekspedisi ke samudera Hindia pada tahun 1405 – 1433.

Zheng He atau yang lebih dikenal dengan nama Cheng Ho, mempunyai nama asli Ma San Bao adalah seorang Cina Muslim, bangsawan etnis Hui. pada tahun 1405 dia memimpun armada laut yang terdiri dari 62 kapal induk yang berukuran 126 x 52 m (seukuran lapangan sepakbola), dan sekitar 190 kapal pendukung dan total 27.000 awak kapal  .
Perbandingan kapal induk Zheng He dengan kapal Christopher Columbus ketika menemukan AmerikaPerbandingan kapal induk Zheng He dengan kapal Christopher Columbus ketika menemukan Amerika
Menurut beberapa literatur, ekspedisi Zheng He tidak hanya mebawa misi dari kaisar, tetapi dia juga memiliki misi tersendiri yang lebih mulia, yaitu menyebarkan Islam. Ma Huan, seorang muslim yang menemani Zheng He sebagai penerjemah dan penulis pribadi, dalam bukunya ‘The Overall Survey of the Ocean Shores’ (Chinese: 瀛涯勝覽) yang ditulis pada tahun 1416, menjelaskan secara detail tentang tempat-tempat yang disinggahinya, dan menuliskan bahwa Zheng He kerap mengunjungi masjid, memberikan dakwah secara intensif pada tempat-tempat yang dikunjunginya, membangun komunitas muslim disana, lalu membangun masjid untuk mereka.
Tokoh agama HAMKA juga mengatakan “Perkembangan islam di Indonesia dan Malaysia mempunyai pengaruh yang sangat kuat dengan Muslim Cina, Laksamana Zheng He” . Cendekiawan Slamet Muljana menambahkan: “Zheng He membangun komunitas muslim Cina pertamakali di Palembang , kemudian di Kalimantan Barat, kemudian di Jawa, the Selat Malaka lalu ke Filipina”.
Namun pada akhir pemerintahan dinasti Ming, populasi muslim di Cina dibatasi, dan ketika pemerintahan dinasti Qing, kaum muslim mendapatkan perlakuan yang sangat buruk, kaum muslim tidak diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurban, membangun masjid yang baru, dan dilarang untuk berhaji ke Makkah serta menerapkan politik belah bambu di kalangan etnis di Cina. Pemerintahan yang represif ini membuahkan 5 pemberontakan suku Hui (muslim) yang mendapatkan tekanan dalam melaksanakan ibadah mereka, untuk menekan penduduk muslim, dinasti Qing membunuh sekitar 7 juta penduduk muslim pada tahun 1855 – 1877.
Dinasti Qing: Awal Mula Penderitaan Muslim Cina
Mao Zedong
Mao Zedong
Setelah runtuhnya dinasti Qing, Sun Yat Sen memproklamasikan berdirinya Republik Cina, yang diikuti dengan pengambilalihan Republik Cina menjadi Republik Rakyat Cina oleh Mao Zedong. Dalam kedua rezim ini kaum muslim mengalami tekanan dan penindasan serta perlakuan diskriminatif yang lebih besar. Dalam Revolusidi Cina, banyak masjid dihancurkan dan ditutup dan al-Qur’an dimusnahkan .
Inilah beberapa catatan kekerasan, penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap kaum muslim, terutama muslim uighur yang ada di xinjiang, secara etnis mereka sangat berbeda dan lebih dekat dengan ras eropa timur, dan menggunakan bahasa turki, oleh karena inilah muslim uighur diperlakukan sebagai warga negara kelas dua  .

Etnis uighur
pada tahun 2009, penguasa Cina menutup 6 sekolah Islam dan menyita buku-buku, tulisan, compact disk, dan rekaman audio, serta menangkap 39 muslim
selama 2008, sekitar 1.300 Muslim uighur ditangkap otoritas cina. Bahkan, 17 orang di antaranya dijebloskan ke penjara Guantanamo.
Anak-anak dibawah 18 tahun dilarang untuk mempelajari dan mempraktikkan Islam. Anak-anak yang menghadiri masjid akan dikeluarkan dari sekolah.
Shalat jum’at harus menggunakan teks pemerintah, imam ditunjuk pemerintah dan absen shalat jum’at diberikan kepada PKC (Partai Komunis Cina).
Di bulan Agustus 2006, polisi menggrebek rumah Aminan Momixi, ketika wanita ini sedang mengajarkan al Quran kepada 37 muridnya. Anak-anak ini tidak dilepaskan hingga orang tuanya membayar denda yang tinggi sekali, sekitar 7000-10000 Yuan – rata-rata gaji per tahun warga uighur adalah  2400 Yuan.
Xinjiang Daily melaporkan bahwa di tahun 2005, 18.227 penduduk di Xinjiang ditahan karena mengancam keamanan negara angka ini naik 25% dari angka tahun 2004
Arus migrasi etnis han oleh pemerintah cina mencapai angka rata-rata 200 ribu orang/tahun. Pada tahun 1936 partai Kuomintang (republik Cina) memperkirakan penduduk muslim ada 48 juta jiwa, namun semenjak Mao Zedong berkuasa dengan PKC maka jumlah itu tinggal 10 juta jiwa.
PKC menutup paksa sebanyak 29.000 masjid di Cina. Di bidang pendidikan sejumlah sekolah Islam ditutup dan sekitar 360 ribu muslim yang ditangkap karena bersekolah di sekolah Islam.
digulirkan kampanye “strike hard” pada 1996, mencakup kebijakan memperketat pengendalian terhadap kegiatan agama, pembatasan pergerakan orang dan tidak menerbitkan paspordan menahan orang-orang yang didicurigai mendukung separatis dan anggota keluarga mereka.
Xinjiang: Penderitaan Muslim di Tanah Penuh Berkah
Tekanan dan kedzaliman yang dilakukan oleh pemerintah Cina semenjak tahun 1911 – 1949 dalam pemerintahan Republik Cina dan 1949 – sekarang oleh RRC membuat muslim uighur maupun muslim hui menjadi sangat gerah. Di Xinjiang, walaupun daerah tersebut sangat kaya dengan minyak dan pariwisatanya, namun penduduk uighur hidup dalam kemiskinan dan tekanan dalam ibadah mereka. Pemerintah Cina seolah-olah ingin mengatakan “Kami mau harta di Xinjiang tetapi tidak menginginkan orang-orang uighur”. Akumulasi tekanan dan penindasan inilah yang menjadi cikal bakal kerusuhan-kerusuhan di Xinjiang, termasuk terakhir yang terjadi 5 Juli 2009 lalu.
Tercatat sekitar 184 orang meninggal 1434 orang dipenjara dan 1680 lainnya terluka dalam bentrok aparat dengan muslim uighur. Dan yang lebih parah lagi, setelah kejadian itu, pemerintah Cina seolah membiarkan ketika kejadian ini berganti menjadi kerusuhan etnis. Setelah pemerintah dan aparat keamanan yang menghabisi etnis uighur, giliran suku Han yang dipancing untuk menghabisi etnis uighur, dan ini dibiarkan begitu saja oleh pemerintah Cina. Lebih menuakitkan lagi, sampai sekarang aparat Cina mengepung kota Urumqi dengan tentara yang sangat banyak dan melarang shalat jum’at bagi orang muslim uighur.
Bagaimana reaksi Indonesia dalam kasus ini? seperti biasa dan seperti yang sudah kita saksikan pada kasus Muslim Palestina yang dibantai Israel dan Muslim Rohingya yang disiksa Myanmar dan Thailand, yaitu pemerintah RI memutuskan untuk tidak ikut campur. Dubes RI untuk Cina, Sudrajat menyampaikan “Apa yang terjadi di Xinjiang adalah urusan dalam negeri China dan kita menghormati kedaulatannya dan tidak akan campur tangan masalah itu.” (Antara, 12/7/2009)
Padahal mereka telah menyaksikan:
Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan (HR. Bukhari dan Muslim).
Umat Muslim adalah satu ummat satu sama lain tanah mereka adalah satu, perang mereka adalah satu, perdamaian mereka adalah satu dan kebenaran mereka adalah satu (HR. Muslim).
Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit maka seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam (HR. Muslim).
Akar Masalah dan Solusi
Setidaknya ada 2 kemungkinan sebab kejadian kerusuhan Xinjiang ini terjadi:
Kota minyak di Xinjiang
Kota minyak di Xinjiang
1.    Penindasan terhadap muslim Xinjiang dan ketidakadilan dari pemerintah Cina adalah suatu hal yang wajar ketika kita mengetahui bahwa Xinjiang adalah wilayah yang sangat kaya. Xinjiang menguasai 20 persen cadangan potensial minyak di Cina, dan pemerintah Cina telah mengeluarkan laporan bahwa Xinjiang akan menjadi pusat industri mintak Cina dalam 10 tahun kedepan. Selain itu pemerintah Cina memperoleh pendapatan dari pariwisata rata-rata Rp. 15 trilliun/tahun . Sehingga pemerintah Cina perlu untuk merantai Xinjiang dengan cara melakukan penindasan-penindasan dan migrasi penduduk etnis han kesana.
2.    Amerika berkepentingan untuk menjaga stabilitas di asia dengan cara mengurung cina (containing China) dan menjaga agar jangan sampai negara-negara yang mengelilingi Cina (Pakistan, Afghanistan, Kyrgistan, Uzbekistan, termasuk Tibet dan Xinjiang) berada dalam pengaruh Cina. Oleh karena itu, AS pasti akan selalu menyulut api pertikaian disini seperti yang jelas-jelas dilakukannya kepada Kashmir, Tibet, Pakistan dan Afghanistan saat ini. Semua ini didasarkan pada ketakutan AS atas prediksi Samuel Huntington dalam bukunya Clash of Civilization: Remaking the World Order, bahwa tantangan paling serius bagi hegemoni Amerika pada masa mendatang adalah revivalisme Islam dan peradaban Cina. Hal ini juga ditegaskan oleh Will Hutton, seorang ekonom dan juga think-tank para pemimpin AS yang menyampaikan bahwa Islam radikal merepresentasikan tantangan terbesar bagi peradaban Barat setelah runtuhnya fasisme dan Komunisme. Senada dengan itu, Michael Buriyev, Ketua Parlemen Rusia seolah memperingatkan AS dengan prediksinya bahwa dunia sedang menuju menjadi 5 negara besar: Rusia, Cina, Khilafah Islam, Konfederasi Dua Amerika, dan India jika India bisa bebas dari cengkraman Islam yang mengurungnya. Maka AS tidak akan mau kecolongan dengan Cina dan Khilafah, maka ia terus menghambat kemungkinan keduanuya untuk muncul.
Semua ini harusnya memberikan kita sebuah gambaran yang sangat jelas, tentang apa yang bisa menyelesaikan permasalahan di Xinjiang. dan memberikan petunjuk yang sharih tentang apa yang harus kita lakukan sebagai kewajiban kita yang paling besar dan utama. Maka urusan ini adalah Khilafah Islamiyyah. Sungguh semua solusi telah dicoba dan diterapkan dan ternyata menghasilkan hasil nol besar. Hanya persatuan kaum muslim dalam bingkai Khilafah Islam yang secara teoritis dan praktis bisa menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh kaum muslim dimanapun mereka berada.
Mari kita merenung sejenak. Idul Fitri tahun 2008 lalu, saya sempat bertemu dengan saudara-saudara saya dari Xinjiang, mereka menyampaikan betapa parahnya keadaan di tempat mereka, bayangkan saja, untuk “nyantri” Islam mereka harus menempuh perjalanan sampai ke Indonesia, Yaman ataupun negeri-negeri lain. Yang ketika mereka kembali ke negerinya, mereka baru boleh berdakwah jika sesuai dengan keinginan PKC. Mereka menyampaikan kepada saya perihal pelarangan shalat jum’at, pelarangan shalat ied, melarang untuk mengadakan halqah dan sejenisnya, dan banyak lagi tekanan yang mereka dapatkan bila mereka dicurigai pemerintah Cina, dan bukan hanya mereka yang ditangkap, tetapi keluarga mereka yang jadi korban
Sekarang bandingkan dengan kita, bila kita tidak suka dengan suatu hukum kufur dan thaghut, bila kita merasa sesuatu tidak syar’I, bila kita merasa Islam dihina: KITA BISA BERGERAK! KITA BISA BERBICARA! tapi kenapa kita masih mengunci mulut kita dengan sejuta alasan, dan memberatkan kaki dan tangan kita dengan batu-batu cinta dunia dan takut mati?! Apakah surga sudah menjadi pertukaran yang murah?! haruskah sampai ada senapan dan bedil didepan mata kita baru kita akan bergerak? haruskah ketika Izrail menjemput kita baru bersedia berbicara?!
STAND UP FOR ISLAM! NOW!
sumber:http://felixsiauw.com/home/islam-in-china/
Friday, October 18, 2013
-          Karakteristik-karakteristik apa yang dimiliki manusia Nendertal yang membuktikan bahwa mereka adalah ras manusia dengan kecerdasan dan budaya yang maju?
-          Bagaimana bentuk tampilan tubuh mereka yang membuktikan bahwa manusia Nendertal adalah ras manusia?

Manusia Nendertal (Homo neanderthalensis) adalah orang-orang yang muncul secara tiba-tiba di Eropa 100 ribu tahun lalu dan kemudian lenyap disekitar 35 ribu tahun yang lalu dengan begitu cepat secara diam-diam – layaknya berasimilasi menjadi ras-ras yang lain. Satu-satunya perbedaan mereka dengan manusia jaman sekarang adalah bentuk rangka tubuhnya yang lebih kokoh dengan kapasitas tengkoraknya yang sedikit lebih besar.

Kaum evolusionis menggambarkan manusia Nendertal sebagai manusi-kera, atau yang lebih sulit difahami lagi sebagai “rantai-yang-putus”. Penggambaran demikian ini digunakan untuk propaganda kaum evolusionis. Kaum ini membuat gambar-gambar khayalan mengenai kehidupan sehari-hari manusia Nendertal; beragam film animasi tentang mereka beserta penjelasannya oleh para ilmuwan evolusionis hakikatnya merupakan berita bohong belaka. Penelitian terkini menemukan bahwa manusia Nendertal adalah manusia biasa seperti kita. Ide bahwa manusia Nendertal adalah species primitif tidak ada pengkajian lebih jauh, semata penipuan evolusi dengan tujuan propaganda.

Kini para ilmuwan telah menerima bahwa manusia Nendertal adalah spesies manusia. Beberapa paleontropologis evolusionis lama beranggapan bahwa mereka adalah “spesies primitif”, namun temuan-temuan menunjukkan bahwa struktur manusia Nendertal tidak berbeda samasekali dengan manusia umumnya.
Perjalanan manusia Nendertal membuktikan bahwa mereka adalah manusia dengan tingkat kecerdasan dan budaya yang maju

Telah ditemukan bahwa manusia Nendertal memiliki pengetahuan maritim yang cukup maju untuk mengalahkan manusia masa kini di lautan. Kajian-kajian menunjukkan bahwa ras manusia yang telah punah ini adalah perenang yang handal dan telah menjelajahi laut Mediterania dengan perahu 100 ribu tahun yang lalu.

Peralatan yang digunakan manusia Nendertal ditemukan di kepulauan Aegean: Manusia Nendertal hidup di cekungan Mediterania 300.000 tahun yang lalu. Ini berdasarkan temuan alat yang terbuat dari batu yang disebut “mousterien” di Yunani juga di Lefkada, Kefalaonya dan di Zakinos yang merupakan kepulauan Aegean. (Teknologi mousterian mengeluarkan komponen pemecah dari batu yang telah diproses sebelumnya, serta menggunakan alat ini setelah dibentuk khusus.)

Peralatan yang dipakai manusia Nendertal yang ditemukan di daratan maupun di kepulauan dapat dijelaskan dengan dua kemungkinan; mungkin pada periode ini pulau-pulaunya belum berbentuk pulau, atau mereka menyebrangi lautan dengan suatu cara. Namun, kepulauan Aegean terpisah dari daratan asalnya jauh sebelum peralatan itu ada di pulau tersebut. Karenanya kemungkinan pertama tidak berlaku, dan mereka sampai ke pulau-pulau ini menggunakan perahu.

Lautnya sangat dalam pada jaman manusia Nendertal: Menurut penelitian, muka air laut saat ini berkurang 120 meter dari 100 ribu tahun yang lalu. Alasannya, sebagian airnya diselimuti bongkahan es. Dasar laut Yunani saat ini 300 meter dari permukaannya. Ini berarti bahwa kedalamn laut di wilayah itu sedikitnya 180 meter pada jaman manusia Nendertal.
Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia Nendertal memiliki budaya maritim berpuluh ribu tahun lamanya. Tadinya diduga bahwa manusia jaman ini melayari lautan terbuka ke Australia hanya dari 50 ribu tahun yang lalu. Sejarah maritim manusia Nendertal samasekali menghapuskan praduga ini.

Manusia Nendertal telah menjelajahi jarak yang sangat jauh: Perjalanan antara Yunani ke pulau-pulau itu hanya 5 hingga 12 km. Namun para ilmuwan menduga bahwa manusia Nendertal bergerak tidak sebatas itu. Pandangan seperti ini menguat dengan ditemukannya peralatan batu berusia 130 ribu thaun di Crete pada tahun 2008. Crete adalah pulau berusia 5 juta tahun dan berjarak 40 kilometer dari tetangga terdekatnya. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia Nendertal mestinya telah melakukan perjalanan yang lebih menantang.

Perahu kayu, yang mungkin telah lama membusuk, digunakan untuk berlayar. Perahu Mediterania tertua yang dikenal adalah sebuah kanu tua berusia 7000 tahun yang ditemukan di Danau Bracciano di Italia. Para ilmuwan memperkirakan bahwa manusia Nendertal membuat kendaraan yang serupa dengan itu.

Ini merupakan Contoh Penipuan Darwinis bahwa Manusia Nendertal adalah Bukti Evolusi
Selama para ilmuwan terus menghidupkan teori evolusi, selama itu pula mereka berusaha mencari bukti-bukti palsu bagi keberadaan evolusi. Namun, kenyataan yang dikumpulkan dari ilmu paleontology, mikrobiologi, biologi molecular, biokimia dan genetika berpuluh-puluh tahun mehapuskan (rebutted) teori evolusi, dan membuktikan bahwa teori ini hanya legenda semata.

Sain modern telah membuktikan bahwa rancangan alam diciptakan oleh Yang Maha Kuasa Yang Maha Luas IlmuNya. Maha Perkasa, dan Maha Cerdas. Para evolusionis merasa putus asa dengan situasi ini. Namun, satu factor utama yang mengungkapkan dengan jelas pemalsuan evolusioner adalah temuan-temuan ilmiah yang menolak teori evolusi. Karena bidang-bidang sain tak memberikan satu buktipun terhadap teori mereka, para evolusionis berusaha membuat bukti-bukti ini dengan metode yang tidak ilmiah. Karenanya, mereka terus menghidupkan teori evolusi, sebagai penipuan ilmiah terbesar, denganpemalsuan-pemalsuan. Manusia Nendertal merupakan salah satunya. Meski demikian, sangat jelas bahwa setiap ikhtiar yang bertentangan dengan kebenaran, dengan penipuan dan metode-metode yang tak ilmiah, tak akan berhasil. 

Kebenaran ini diungkapkan dalam Qur’an sebagai:
Katakan: ‘Kebenaran telah datang dan kepalsuan telah lenyap. Kepalsuan sudah pasti lenyap.’ (Surat al-Isra: 81)

Manusia Nendertal telah berlayar sebelum awal pencatatan sejarah kelautan. Tidak seperti perkiraan sebelumnya, para ilmuwan yang melakukan kajian terhadapnya berpikir bahwa manusia yang hidup di jaman itu tidak memandang laut sebagai rintangan, namun memanfaatkannya sebagai jalan raya. Namun rincian dari pelayaran ini hilang dalam percaturan sejarah . . .

Manusia Nendertal mungkin bukan pelaut pertama. Peralatan batu berusia jutaan tahun ditemukan di kepulauan Flores, Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Homo Erektus, spesies manusia lainnya, menyebrangi laut dan mencapai Pulau Flores jauh sebelum Manusia Nendertal. Hal ini menolak penipuan evolusionis bahwa kecerdasan manusia pertama belum sepenuhnya berkembang.

Temuan Ilmiah Menunjukkan Bahwa Manusia Nendertal Merupakan Ras Manusia Tak Beda Dengan Kita Dari Segi Kecerdasan Maupun Budaya

Dalam sebuah gua terdapat banyak tubuh manusia Nendertal. Keadaan ini menunjukkan bahwa mnusia yang disebut “primitif” ini dikubur disana dengan sengaja. Banyaknya serbuk sari bunga di dalam gua menunjukkan bahwa mayat mereka dikubur beserta bunga-bunga. Adanya upacara penguburan menunjukkan bahwa manusia Nendertal itu berbudaya dan cerdas. Pada tahun 1998 tercatat bahwa 53% dari 345 laki-laki Nendertal ditemukan di 83 tempat terpisah dikubur secara istimewa.   (Answersingenesis.com: “Recovery of Neandertal mtDNA: An Evaluation”, Marvin Lubenow, http://www.answersingenesis.org/docs/ 4218tj_v12n1.asp#r14)

Manusia Nendertal pun mampu berbicara. Erik Trinkhaus, yang meneliti anatomi manusia Nendertal bertahun-tahun, membuat komentar berikut: “Perbandingan rinci antara tulang-tulang manusia Nendertal dan manusia modern menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan anatomi atau gerakan, pemakaian perkakas, tingkat kecerdasan, atau kemampuan berbicara.” (Erik Trinkaus, "Hard Times Among the Neanderthals", Natural History, vol 87, December 1978, hal. 10)

Salah satu bukti bahwa manusia Nendertal memiliki tingkat budaya yang maju adalah ditemukannya fosil seruling yang dibuat manusia Nendertal. Seruling yang terbuat dari tulang paha beruang ini ditemukan di sebuah gua di Yugoslavia Utara oleh Ivan Turk pada bulan Juli 1995. 

Kemudian Bob Fink, seorang musikologis, menganalisa seruling tersebut. Fink memperkirakan bahwa alat musik ini berusia antara 43.000 hingga 67.000 tahun, dan dapat memiliki empat not dan mampu memberikan nada setengah maupun nada penuh.  Temuan ini menunjukkan bahwa manusia Nendertal menggunakan skala nada tujuh, yang merupakan bentuk dasar dari musik Barat. 

Fink, yang memeriksa seruling ini, menunjukkan bahwa “…jarak antara lubang ke-dua dan lubang ke-tiganya duakali jarak antara lubang ke-tiga dan ke-empat.” Ini berarti bahwa jarak yang pertama mewakili nada penuh dan jarak yang ke-dua mewakili nada setengah. Fink mengatakan “Ketiga not ini, tak disangkal lagi, memberikan bunyi dalam skala diatonik”. Beliau juga menyatakan bahwa manusia Nendertal merupakan orang-orang yang memiliki pendengaran dan pengetahuan terhadap musik. (The AAAS Science News Service, Neanderthals Lived Harmoniously, 3 April 1997).
 
Pada saat penggalian, ditemukan pula jarum untuk menjahit berusia 25 ribu tahun, yang digunakan oleh manusia Nendertal. Jarum tersebut dibuat dengan bagus dan memiliki lubang untuk memasukkan benang. (D. Johanson, B. Edgar, From Lucy to Language, hal. 99, 107.) Tentunya, orang-orang yang memiliki budaya berpakaian serta mengunakan jarum jahit tak dapat dikatakan sebagai manusia “primitive.”

Hasil riset terbaik mengenai kemampuan perkakas manusia Nendertal adalah karya Steven L. Kuhn dan Mary C. Stiner, dua orang profesor bidang antropologi dan arkeologi dari Universitas New Mexico. Meskipun keduanya mendukung teori evolusi, kedua ilmuwan ini, setelah melakukan riset dan analisis, menemukan bahwa manusia Nendertal yang hidup di gua-gua Itali Baratdaya ribuan tahun lalu melakukan aktivitas-aktivitas yang membutuhkan pola pikir yang rumit seperti manusia masa kini. (S. L. Kuhn, "Subsistence, Technology and Adaptive Variation in Middle Paleolithic Italy", American Anthropologist, vol 94, no. 2, 1992, hal. 309-310). 

Kuhn dan Stiner menemukan beragam perkakas di dalam gua-gua ini. Temuan-temuan tersebut, termasuk kepala-kepala tombak, berbentuk runcing dan tajam, dibuat dengan memahat lapisan-lapisan sisi balok rabuk dengan teliti. Cara seperti ini membutuhkan kecerdasan, kerajinan dan bakat khusus. Salah satu hal yang paling penting dalam proses ini adalah pecahan-pecahan yang terbentuk setelah penekanan pada ujung-ujung batu. Karenanya, orang yang melakukan proses tersebut harus memutuskan “Seberapa keras saya harus memukul?” untuk memberikan hasil yang dikehendaki. Atau jika dia hendak membuat alat yang melengkung, “Seberapa banyak saya harus membengkokannya?” dan melakukan sendiri perhitungan detilnya.

Sifat-sifar Fisik dari Manusia Nendertal Menunjukkan Bahwa Mereka Ras Manusia
Manusia Nendertal memasuki literatur sains dan imaginasi publik melalui fosil-fosil yang ditemukan di lembah Neander, dekat kota Dusseldorf, German pada tahun 1856. Tonjolan-tonjolan yang nampak di tengkorak dan tulang-tulang menyebabkan para evolusionis menilainya sebagai spesies primitif.

Pada tahun 1908, di wilayah yang dikenal sebagai La Chapelle-aux-Saints, Perancis, terdapat kerangka lengkap yang disebut sebagai manusia Nendertal. Tulang-tulangnya disusun ulang oleh ahli paleontolgi dan geologi saat itu yang bernama, Marcellin Boule. Specimen Manusia Nendertal hasil penyusunan kembali ini berpostur membungkuk dan dengan kepala maju kedepan. Juga, sendi-sendi kaki-kakinya mati sehingga posturnya tak bisa tegak.

Penampilan ini, dalam pikiran orang-orang, menjadikannya seolah manusia primitif. Mereka dipamerkan sebagai manusia-kera primitif dengan gambar-gambar palsu.
Ide palsu tentang manusia Nendertal ini telah berjalan selama 100 tahun. Pada tahun 1950, analisis pada kerangka yang disebut sebagai La Chapelle ini menunjukkan bahwa Manusia Nendertal ini ternyata mengalami infeksi persendian. Pada kenyataannya, dalam keadaan sehatnya dapat berjalan tegak sepenuhnya layaknya manusia normal.

Pada tahun 1985, kerangka yang sama dteliti oleh seorang ahli antropologi Erik Trinkhaus. Hasil penelitian memastikan bahwa manusia Nendertal dapat berjalan tegak, juga membuktikan sebuah kebenaran yang tetap menjadi rahasia hingga saat itu: Marcellin Boule sengaja menunjukkan manusia Nendertal dengan posisi membungkuk. (Trinkaus, Erik (1985) Pathology and posrue of the La Chapelle-aux-Saints Nendertal. American Journal of Physical ANTROPOLOGY Vol. 67 pp. 19-411) Infeksi persendian yang ditemukan pada tahun 1950-an itu tak menghalabgi manusia Nendertal untuk dapat berjalan tegak sepenuhnya; Boule, yang seorang evolusionis, tidak mau menerima bahwa manusia Nendertal mampu berjalan normal layakna manusia normal.

Disisi lain, ukuran tengkorak manusia Nendertal juga telah membuat para evolusionis kedalam dilema. Volume tengkorak (kapasitas kranial) manusia Nendertal adalah sekitar 1700 cc. Ini 200 cc lebih besar dari manusia sekarang. Keprimitivan spesies Nendertal, dengan tengkorak yang lebih besar dari Homo Sapiens, merupakan sebuah kontradiksi dalam teorinya. 

Kontradiksinya adalah sebagai berikut:
Volume otak manusia yang lebih besar dibanding otak simpanse menguntungkan teori evolusi yang membandingkan manusia dengan simpanse. Namun, volume otak manusia Nendertal yang lebih besar dibanding Homo Sapiens dinyatakan sebagai spesies “primitif” oleh para evolusionis.

(id.harunyahya.com)
Thursday, October 17, 2013
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya. ( An-Nisa : 171-172 )

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. ( Al-Maa'idah : 72 )

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( Al-Maa'idah : 17 )

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." ( Al-Maa'idah : 116 )
 
4
 
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; ( Maryam : 30 -31 )

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. ( Ali Imran : 79 )

Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). ( Al-Maa'idah : 75 )

Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan. mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat[958] melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah Tuhan selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. (Al-Anbiyaa' : 25-29)


(sumber: http://id.harunyahya.com/id/Artikel/29789/trinitas-ditolak-dalam-al-quran)

Beberapa tanaman “memperhitungkan" bahwa struktur Aerodinamis cocok untuk penyebaran serbuk sari oleh angin, dan setiap generasi berikutnya menggunakan cara yang sama. Sedangkan tanaman yang Lain "memahami" bahwa mereka tidak akan cukup dengan memanfaatkan angin dan, untuk alasan ini, mereka menggunakan serangga untuk membawa serbuk sari mereka. Mereka "tahu" bahwa mereka harus dapat menarik serangga kepada mereka untuk dapat berkembang biak, dan mencoba berbagai cara untuk menarik para serangga. Mereka secara khusus mengidentifikasi hal yang disukai serangga.

Setelah menemukan nektar dan aroma yang efektif untuk serangga, mereka menghasilkan aroma dengan berbagai proses kimiawi dan memberikan hasil produksinya ketika mereka telah menetapkan waktu yang tepat untuk melakukannya. Mereka mengidentifikasi rasa dalam nektar yang akan disukai oleh serangga dan keseluruhan dari zat-zat di dalamnya, dan memproduksi sendiri. Jika bau dan nektar tidak cukup untuk menarik serangga kepada mereka, mereka memutuskan untuk mencoba metode lain, dan, agar sesuai dengan situasi ini, yaitu dengan cara "meniru dan mengimitasi".

bahce1Lebih jauh lagi, mereka "menghitung" volume serbuk sari yang akan mencapai tanaman lain dengan spesies yang sama dan juga jarak yang harus dilakukan untuk melakukan perjalanan, dan atas dasar ini, mereka menghasilkan serbuk sari dalam jumlah yang paling sesuai dan pada Saat yang paling tepat Mereka "berpikir" tentang kemungkinan-kemungkinan yang mungkin mencegah serbuk sari mencapai sasarannya dan "mengambil tindakan" terhadap hal tersebut. Tentu saja, skenario seperti itu tidak akan pernah menjadi kenyataan: pada kenyataannya, skenario seperti ini di luar dari aturan logika.

Tidak ada strategi tersebut di atas dapat dibuat oleh tanaman biasa, karena tanaman tidak bisa berpikir, tidak dapat menghitung waktu, tidak dapat menentukan ukuran dan bentuk, tidak dapat menghitung kekuatan dan arah angin, tidak dapat menentukan sendiri jenis teknik itu akan perlu untuk pembuahan, tidak dapat berpikir bahwa ia akan memiliki untuk menarik serangga itu belum pernah dilihat, dan lebih jauh lagi, tidak bisa memutuskan metode apa yang akan harus dilakukan dengan salah satu atau dari semua cara tersebut.  


karisikciceklerTidak peduli berapa banyak rincian yang berkembang, dari pendekatan apa kepada subjek yang digunakan, dan logika apa yang digunakan, kesimpulan bahwa ada sesuatu yang luar biasa dalam hubungan antara tanaman dan hewan tidak akan pernah berubah.

Para Makhluk hidup ini diciptakan secara serasi satu dengan yang lainnya. Sistem sempurna yang saling menguntungkan ini menunjukkan kepada kita bahwa kekuatan yang menciptakan baik bunga dan serangga mengetahui kedua jenis makhluk hidup tersebut dengan sangat baik, dan mengetahui semua kebutuhan mereka, dan menciptakan mereka untuk saling melengkapi satu sama lain. Kedua makhluk hidup adalah karya daripada Tuhan semesta alam, Allah Swt, yang mengetahui mereka dengan sangat baik, yang dengan tanpa terkecuali mengatahui segalanya. Mereka dibebankan dengan menggambarkan kebesaran Allah, kekuasaan-Nya Yang Maha Tinggi, dan seni tanpa cela-Nya kepada Manusia.

Tanaman tidak memiliki pengetahuan tentang eksistensi mereka sendiri, begitu juga cara untuk menjalankan kemampuan luar biasa mereka, karena hal tersebut berada di bawah pengendalian Allah SWT, yang merencanakan setiap kemampuan tersebut, yang menciptakan segala sesuatu di alam semesta, dan yang terus menciptakan setiap saat. Kebenaran ini diberitakan kepada kita oleh Allah SWT dalam Al Qur'an: 
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada Nya. (QS. Ar-Rahman; 6)  

www.id.harunyahya.com
Setelah hidup selama tiga atau empat dekade, tubuh seseorang mulai mengalami perubahan tertentu. Kulitnya keriput, rambutnya beruban dan akan rontok, tubuhnya kehilangan energi, metabolisme tubuhnya melambat, indera pendengaran dan penglihatannya melemah dan mulai pikun. Alasan dari semua perubahan itu yang diakhiri kematian dinamakan “menjadi tua”. Apakah Anda pernah berpikir mengapa manusia menjadi tua?
Jika tubuh manusia tidak terdiri dari tulang dan daging, menurunnya kondisi tubuh manusia tidak akan terlalu cepat. Karena daging dan lemak berasal dari materi yang rusak dalam beberapa jam jika disimpan di suhu ruangan. Berikutnya, kita akan mengamati urutan usia tua yang merupakan sebuah proses yang tidak dapat seorangpun hindari.   

Perubahan bentuk kulit
yasli-761324
Saat seseorang bertambah usia, kulit kehilangan keelastisannya karena struktur protein yang merupakan bahan baku ”rangka tubuh” di lapisan bawah kulit menjadi sensitif dan lemah. Karena itulah keriput dan garis-garis, sebuah mimpi buruk untuk sebagian besar orang, muncul di wajah. Fungsi dari kelenjar minyak di lapisan atas kulit melambat, menyebabkan kekeringan akut. Pada akhirnya, tubuh terekspos pada pengaruh di luar tubuh karena sifat yang dapat ditembus dari kulit meningkat. 

Sebagai hasil dari proses ini, orang-orang tua menderita kesulitan tidur yang serius, luka luar, dan penyakit gatal, yang bisa disebut “penyakit gatal orangtua”. Kerusakan juga terjadi di lapisan bawah kulit. Mekanisme pengantian jaringan kulit dan zat yang gagal berfungsi, menjadi tempat untuk berkembangnya tumor.
 
Kekuatan tulang juga penting bagi tubuh manusia. Upaya untuk mendapatkan postur yang tegak jarang sekali berhasil dilakukan orang-orang tua, sementara akan lebih mudah untuk orang muda. Berjalan dengan postur membungkuk, seseorang akan kehilangan kesombongan, memberikan pesan bahwa dia tidak lagi memiliki kemampuan bahkan untuk mengontrol tubuhnya sendiri. Oleh karena itu, hal ini juga merupakan pertanda hilangnya kepercayaan diri dan keanggunan.
 
Gejala penuaan tidak hanya sebatas itu. Orang-orang tua lebih mudah kehilangan fungsi indera karena sel syaraf berhenti memperbarui diri setelah usia tertentu. Orang-orang tua mengalami disorientasi ruang karena melemahnya indera penglihatan sebagai respon dari intensitas cahaya. Hal ini sangat penting karena berarti ada batasan dari penglihatan yaitu kejelasan warna, posisi dan dimensi benda menjadi samar. Hal seperti itu, tentu saja, situasi sulit untuk diadaptasi orang-orang tua. 
acizlik4 
Teori ilmiah tentang penuaan
Para ilmuwan telah memperkenalkan berbagai teori tentang penuaan. Ahli biologi molekular menjelaskan penuaan dengan fungsi pembelahan sel. Penuaan sel terjadi dengan kecepatan berbeda di berbagai organisme. Di dalam tabung tes, sel normal dapat membelah diri 50 kali. Akan tetapi saat seseorang bertambah tua fungsi pembelahan sel melambat. Karena itu jaringan yang tidak dapat memperbaharui diri mulai menua. 

Salah satu teori yang dapat menjelaskan alasan melambat ini adalah Teori Binasa. Menurut teori ini penuaan adalah hasil dari pembinasaan yang disebabkan materi yang dinamakan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas adalah nama umum dari atom, molekul dan ion yang memiliki elektron bebas. Atom, molekul dan ion tersebut merupakan logam berat seperti ozon dan karbonmonoksida yang terdapat di udara atau melalui makanan yang kita makan. 

Kerusakan paling serius pada tubuh dapat disebabkan radikal bebas pada oksigen. Dengan asumsi bahwa efek oksidan meningkatkan kerusakan yang mengakibatkan kelainan seperti diabetes atau serangan jantung yang dapat memperpendek usia seseorang.   
Teori Program, di sisi lain, menjelaskan penuaan akibat faktor genetik. Menurut struktur yang ada di dalam DNA dan pembelahan sel mempengaruhi fungsi sel. Struktur ini merupakan hasil dari fungsi perluasan ribosom, komponen sel yang bertanggung jawab untuk perpaduan protein disebut juga Sindrom Werner yang merupakan penyakit mematikan yang dikenal dengan penyakit penuaan dini. Pasien yang memperlihatkan perkembangan normal saat remaja, mulai menua dengan cepat dan meninggal di awal usia 30-an. 
 
Akhir yang tidak dapat dihindari
 
Sementara para ilmuwan mengembangkan berbagai teori tentang penuaan, penuaan itu sendiri tidak dapat dihindari dari setiap manusia. Baik mungkin karena pembelahan sel atau faktor genetik, tidak ada seorang pun yang mampu melawan penuaan. Walaupun penelitian anti-penuaan memberikan kontribusi penuaan yang cukup lambat dan dapat memberikan beberapa jalan keluar untuk masalah yang berhubungan dengan penuaan, tidak ada jalan keluar pasti untuk penuaan. Di dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan waktu antara kelahiran dan kematian sebagai berikut :
Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. (Surat Al-Mu’min : 67)

Dengan berjalannya waktu, seseorang harus menghadapi kelemahan yang dihubungkan dengan usia tua. Menjadi tua adalah pertanda penting bagi kelemahan manusia. Di dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan situasi orang-orang tua dengan “tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya”

Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahakuasa. (Surat An-Nahl : 70)

mutluinsanlar3Semuanya adalah takdir Allah SWT
Seperti halnya kelahiran, ada dari sesuatu yang tadinya tidak ada, kematian juga merupakan takdir. Kehidupan seseorang adalah sesuatu yang ditakdirkan kepadanya; sama halnya dengan kelahiran dan kematiannya, yang dilakukan seumur hidupnya juga berada di bawah kontrol Allah SWT. 

Lagipula, manusia akan dimintakan pertanggunggjawaban atas tindakannya. Untuk alasan itu, manusia harus sangat cermat hidup berdasarkan moralitas Alqur’an yang dijelaskan sebagai berikut :


 
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. (Surat Al-An’am : 162)





(id.harunyahya.com)
Kadang kala orang menghadapi penderitaan fisik dan rohani serta berbagai kesulitan di dunia. Perasaan-perasaan (penderitaan) ini begitu kuat sehingga tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit fisik manapun. Perasaan yang menyebabkan tekanan besar dalam jiwa manusia yang dimaksud disini adalah sebuah perasaan yang disebut dengan 'penyesalan'.
 
Ada dua bentuk penyesalan yang sangat berbeda satu sama lain. Yaitu,  penyesalan yang dirasakan oleh orang beriman dan penyesalan yang dialami orang yang tidak beriman (kafir).
Orang-orang yang beriman  adalah orang-orang  yang memiliki  kepercayaan sepenuhnya bahwa setiap peristiwa yang terjadi merupakan Kehendak Allah, dan apa pun yang menimpa mereka juga atas Kehendak Allah. 

Hal ini menjelaskan betapa mereka memiliki kepercayaan penuh dan tidak berputus asa pada Tuhan serta melaksanakan ibadah untuk memperoleh ketenangan, pada waktu-waktu yang utama, baik ketika berada dalam masalah atau ketika mereka melakukan kesalahan. Ketika melakukan kesalahan, orang beriman segera bertobat dengan tulus dan berharap ampunan dari Allah. Oleh karena itu, ia tidak mengalami penderitaan batin yang amat sulit dan penyesalan hidup yang berkepanjangan. 

Penyesalan yang dirasakan oleh orang beriman mendesak mereka untuk bertobat, untuk menyucikan diri dan mencegah mereka untuk mengulangi kesalahan ini. Hal ini membantu mereka memperbaiki kesalahan mereka dan mencegah mereka terjun ke dalam suasana hati yang amat sulit dan pesimis. Selain itu, penyesalan ini tidak mengurangi antusiasme mereka, pengabdian, atau semangat keagamaan, dan juga tidak menyeret mereka pada sebuah lingkaran ketakutan dan depresi.
 
Di sisi lain, penyesalan yang dirasakan oleh orang-orang kafir sangat menyedihkan dan konstan, karena mereka tidak bertawakal kepada Allah ketika mereka menghadapi kesulitan atau melakukan hal yang dilarang oleh Allah. Sepanjang hidup mereka, mereka sering mengungkapkan "Saya berharap saya tidak melakukan ini ..." "Saya berharap saya tidak pernah mengatakan ini ...", dan sebagainya.
Lebih pentingnya lagi, orang-orang kafir akan terjebak pada sebuah penyesalan yang jauh lebih besar di akhirat. Mereka yang memisahkan urusan agama dengan urusan dunia (sekuler), akan menyesal setiap saat dalam kehidupan mereka. Mereka telah diberi peringatan sebelumnya dan ditunjukkan jalan yang lurus. Mereka memiliki cukup waktu untuk merenungkan dan memikirkan mana yang benar.

Namun mereka tidak mendengarkan ketika mereka diperingatkan, mengabaikan akhirat seolah-olah mereka tidak akan pernah mati. Kemudian di akhirat, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk kembali ke dunia ini dan memperbaiki kesalahan mereka. Dalam Al-Qur'an, ungkapan penyesalan mereka tertulis sebagai berikut:
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah."
(QS. An-Naba', (78):40)
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).
(QS. Al-An'am, (6):27)

Mereka akan berkata:
Dan mereka akan berkata: “Kalau saja kami benar-benar mendengarkan atau menggunakan akal kami (memikirkan peringatan itu), maka tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang apinya menyala-nyala.”
(QS. Al-Mulk, (67):10)
Perlu diingat bahwa pada hari itu tidak seorang pun yang menyesal akan diselamatkan dari murka Allah. Satu-satunya cara untuk menghindari penyesalan ini adalah dengan tunduk kepada Allah selagi masih ada waktu dan mematuhi segala perintah Allah.
Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).
(QS. Asy-Syuura, (42):47)

(sumber; www.id.HarunYahya.com)
Thursday, October 10, 2013
Pada awalnya, keluarga Rasulullah SAW tidak jauh berbeda dengan yang lain. Beliau menikah dengan Khadijah binti Khuwaylid, seorang saudagar kaya yang saat itu telah menjadi janda. Rasulullah telah bekerja sebagai manager ekspedisi perniagaan Khadijah sebelum beliau mengawininya.
Beliau sangat mencintai dan menyayangi Khadijah sampai akhir hayatnya, dan hanya menikah lagi sepeninggal Khadijah. Ada banyak kisah yang menceritakan betapa cinta dan sayangnya Rasulullah SAW kepada istrinya ini. Perkawinan-perkawinan Rasulullah SAW berikutnya dilatarbelakangi oleh beberapa hal namun tidak ada yang didasarkan pada hawa nafsu belaka. Berikut ini nama-nama “Ummahatul-Mu’minin” menurut kronologi pernikahan mereka dengan Rasulullah SAW:
  1. Khodijah binti Khuwailid RA. (556-619 M)
    Status ketika menikah: Janda karena ditinggal wafat oleh 2 suami terdahulu, yaitu Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzomy
    Periode menikah: Tahun 595M di Mekkah ketika usia Rasulullah SAW 25 tahun dan Khodijah 40 tahun.
    Anak: Dari pernikahannya dengan Khodijah, Rasulullah SAW memiliki sejumlah anak laki-laki dan perempuan. Akan tetapi semua anak laki-laki beliau (Al-Qosim dan Abdullah) meninggal. Sedangkan yang anak-anak perempuan beliau adalah: Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
    Fakta penting: Khodijah RA adalah orang pertama yang mengakui kerasulan suaminya. Rasulullah SAW tidak menikah dengan wanita lain selama Khodijah masih hidup. Khodijah adalah istri yang paling dicintai Rasulullah SAW.
  2. Saudah binti Zam’a RA. (596 – 674 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Sakran bin ‘Amr bin Abdi Syams yang turut berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia)
    Periode menikah: Tahun 631M ketika Saudah berusia 35 tahun.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk menyelamatkannya dari kekafiran akibat menjanda. Keluarga Saudah RA masih kafir dan dipastikan akan mempengaruhi kembali Saudah jika tidak diselamatkan.
  3. Aisyah binti Abu Bakar RA. (614-678 M)
    Status ketika menikah: Gadis. Aisyah RA berumur antara 6 hingga 9 tahun ketika Rasulullah menikahinya. Tetapi mereka baru bercampur setelah Aisyah cukup umur.
    Periode menikah: bulan Syawal tahun kesebelas dari kenabian, setahun setelah beliau menikahi Saudah atau dua tahun dan lima bulan sebelum Hijrah.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain Aisyah. Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk mendekatkan hubungan dengan keluarga Abu Bakar (yang merupakan sahabat utama Rasulullah SAW dan merupakan khalifah pertama setelah Rasulullah SAW meninggal).
  4. Hafsoh binti Umar bin Khatab RA. (607-antara 648 dan 665 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Khunais bin Hudzaifah yang gugur sebagai syahid dalam Perang Badar.
    Periode menikah: tidak lama setelah Perang Badar usai, tahun ke-3 Hijriyah
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya untuk menghormati ayah Hafsoh, yaitu Umar bin Khatab RA yang kelak menjadi khalifah kedua setelah Rasulullah SAW meninggal.
  5. Zainab binti Khuzaimah RA. (595-626 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Abdullah bin Jahsi yang gugur sebagai syahid di Perang Uhud.
    Periode menikah: tahun ke-4 Hijriyah
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Zainab RA meninggal dunia 2-3 bulan setelah menikah dengan Rasulullah SAW.
  6. Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA. (599–683 M)
    Status ketika menikah:  Janda dari Abu Salamah dengan meninggalkan 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
    Periode menikah: bulan Syawal tahun ke-4 Hijriyah.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya dengan tujuan menjaga keluarga dan anak-anak Ummu Salamah.
  7. Zainab binti Jahsyi bin Royab RA. (588/561 – 641 M)
    Status ketika menikah: Janda cerai dari Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah SAW.
    Periode menikah:  bulan Dzulqoidah tahun ke-5 Hijriyah.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Zainab adalah putri bibi Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menikahinya atas perintah Allah SWT (QS: 33:37)
  8. Juwairiyah binti Al-Harits RA. (605-670 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Masafeah Ibn Safuan.
    Periode menikah: bulan Sya’ban tahun ke-6 Hijriyah.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Juwairiyah RA adalah putri dari al-Harits bin Dhirar, pemimpin Bani Mustalik yang pernah berkomplot untuk membunuh Rasulullah SAW, namun berhasil ditaklukan. Juwairiyah kemudian menjadi tawanan perang yang dimiliki oleh Tsabit bin Qais bin Syimas, kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW kemudian menikahinya untuk melunakkan hati sukunya kepada Islam.
  9. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA (591-665 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Ubaidillah bin Jahsy yang hijrah bersamanya ke Habsyah.
    Periode menikah: bulan Muharrom tahun ke-7 Hijriyah lewat khitbah melalui raja Najasy.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: suami Ummu Habibah pertama (Ubaidillah) tersebut murtad dan menjadi nasrani dan meninggal di Habsyah. Ummu Habibbah tetap istiqomah terhadap agamanya. Alasan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti yang lebih baik baginya. Selain itu sebagai penghargaan kepada mereka yang hijrah ke Habasyah karena mereka sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan yang berat di Mekkah.
  10. Shofiyyah binti Huyay bin Akhtob RA. (628–672 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Kinanah, salah seorang tokoh Yahudi yang terbunuh dalam perang Khaibar.
    Periode menikah: 628 M, tahun ke-7 Hijriyah.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Shafiyah adalah istri Rasulullah SAW yang berlatarbelakang etnis Yahudi. Sukunya diserang karena telah melanggar perjanjian yang sudah mereka sepakati dengan kaum Muslimin. Shafiyyah termasuk salah seorang tawanan saat itu. Nabi berjanji menikahinya jika ia masuk Islam. Maka masuklah ia dalam Islam.
  11. Maimunah binti Al- Harits RA. (602- 681 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Abd al-Rahman bin Abdil-Uzza.
    Periode menikah: Dzulqoidah tahun ke-7 Hijriyah.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya sebagai penghormatan bagi keluarganya yang telah saling tolong menolong dengannya. Maimunah sendirilah yang datang menemui Rasulullah SAW dan meminta agar menikahinya.
  12. Mariah Al-Qibthiyah RA.
    Status ketika menikah: Hamba sahaya Rasulullah SAW sebagai hadiah dari Muqauqis, seorang penguasa Mesir.
    Periode menikah: 3 tahun sebelum Rasulullah SAW wafat.
    Anak: Ibrahim (meninggal dunia pada usia 18 bulan).
Demikianlah sekilas mengenai istri-istri Rasulullah SAW yang luar biasa. Jelaslah bahwa Rasulullah SAW memiliki alasan yang kuat dalam setiap pernikahannya. Semua dilandasi atas kecintaan pada Allah SWT dan umatnya. Semoga kita semua terbebas dari pikiran-pikiran buruk dan hasutan kaum kafir mengenai beliau. Amin.
Sumber: http://cara-muhammad.com/sahabat/istri-istri-rasulullah-saw/
Wednesday, October 9, 2013
Bulan lalu sekitar tanggal 8 September 2013, Noya coba mengikuti lomba menggambar dan mewarnai yang di selenggarakan oleh Gramedia Pondok Gede. Lomba itu dibagi 3 kelompok, yaitu TK, SD Kelas 1-3, dan SD Kelas 4-6. Ini adalah kali pertama Noya ikut lomba. Meskipun tidak menang tapi bisa menambah wawasan dan pengalaman dia.

Berikut ini beberapa moment yang terekam kamera.






Ini lho gambarku