Tuesday, April 30, 2013
Saat Ulang Tahun TMII yang ke 38, 20 April 2013 lalu  ada beberapa moment yang sempat di rekam di kamera Noya.








Friday, April 5, 2013



uyku01(1)Sebagaimana diungkapkan dalam Al Quran, setiap makhluk yang bernyawa pasti merasakan mati. Kematian akan datang di waktu yang tidak terduga. Waktu kematian setiap manusia – tahun, bulan, hari, jam, dan detik – telah diputuskan dalam Pandangan Allah yang Maha Besar. Tidak ada cara untuk mempercepat atau menunda datangnya kematian. Allah akan mengambil kembali jiwa kita dengan cara yang dikehendakiNya, menggunakan sebab yang natural seperti sakit untuk beberapa orang, kecelakaan lalu lintas untuk yang lain, atau usia lanjut dan lain sebagainya. Dan jika Dia telah berkehendak, kematian pun dapat datang di saat kita tertidur.
Manusia telah akrab dengan tidur. Mereka cukup yakin bahwa mereka akan bangun dan beranjak dari tempat tidur di keesokan harinya. Sebelum tidur mereka merencanakan hal-hal untuk hari berikutnya dan berpikir tentang apa yang akan mereka pakai, bagaimana mereka akan pergi, siapa yang akan mereka temui, dan apa yang akan mereka lakukan. Dalam pikiran mereka, hari akan diisi dengan belanja, rapat, pergi bekerja atau pergi ke dokter. Mereka merencanakan hari dalam keyakinan bahwa mereka akan bangun di hari itu. Tetapi seseorang dapat mati dalam tidur dalam peristiwa penting yang diharapkan. Seseorang lagi dapat selamat dari penyakit dan operasi dan hidup setelah kecelakaan lalu lintas namun tetap kematian akan mendatanginya saat seseorang sedang tertidur, saat yang lain mengharapkan paling sedikir. Dalam Al Quran, Allah yang Maha Besar mengungkapkan:
Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Surat Al-An’am ayat 60)
uyuyanbebekDalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa tidur merupakan salah satu jenis “Kematian”. Allah mematikan kita dalam tidur dan membangunkan kita lagi ketika Dia menghendakinya. Tetapi ketika kita tidur, tidak ada jaminan bahwa kita akan bangun kembali. Beberapa orang ditakdirkan untuk mati dalam tidurnya. Allah mengambil jiwa orang-orang yang dikehendaki-Nya ketika mereka tertidur, dan mengizinkan yang lain untuk bangun kembali di waktu yang ditentukan:
Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir. (Surat Az-Zumar ayat 42)
Kita bangun dari tidur karena kehendak Allah. Ada orang yang memasang jam alarm untuk bangun di waktu yang ditetapkan. Ada yang menganggap bahwa dia akan terbangun setelah mendengar alarm berbunyi. Tetapi kenyataannya hanya Allah, Tuhan semesta alam, Yang membuat alarm berbunyi. Yang mengizinkan kita untuk mendengarnya, Yang mengembalikan jiwa kita dan kepada-Nya semua rasa syukur berpulang.
(Harun Yahya)
Tidak seorangpun dari kita memiliki kemampuan yang mandiri. Dalam setiap segi kehidupan, kita selalu bergantung kepada Allah atas kemurahan, keberkahan dan kasih sayang-Nya, serta bergantung pula atas perlindungan-Nya demi keselamatan kita. Tuhan kita, Pemilik rahmat yang tak terbatas, menjelaskan bahwa Dia akan mengabulkan setiap doa dan permohonan hamba-Nya.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah, 186)

Dan Tuhan-mu Berfirman, ”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku Perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang -orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Ghafir, 60)


Merupakan sebuah fakta bahwa Allah, Penguasa Tunggal dan Pemilik segalanya, baik yang bersifat sementara maupun bersifat bathiniah, mendengar setiap doa yang dipanjatkan, mengetahui segala sesuatu yang terpikirkan di dalam benak seseorang, dan mengabulkan setiap doa yang dipintakan. Hal tersebut merupakan sebuah kemurahan dan keberkahan terbesar Allah kepada hamba-Nya.

Sesungguhnya Kami akan Menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat). (Al-Ghafir, 51)

Pada saat kita bermunajat kepada Allah, kita dapat memohon apa pun yang kita inginkan, asalkan kita mematuhi kehandak Allah dan mengetahui batasan yang telah Allah tetapkan bagi manusia. Di dalam Al- Qur'an terkandung banyak doa para nabi dan bagaimana Allah mengabulkan doa mereka.

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhan-nya, “(Ya Tuhan-ku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” Maka Kami Kabulkan (doa)nya, lalu Kami Lenyapkan penyakit yang ada pada-nya dan Kami Kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami Lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami. (QS Al-Anbiya’, 83-84).

Dan (ingatlah kisah) Zakariyya, ketika dia berdoa kepada Tuhan-nya, “Ya Tuhan-ku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah Ahli waris yang terbaik. Maka Kami Kabulkan (doa)nya, dan Kami Anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami Jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami. (QS Al-Anbiya’, 89-90)

Dan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami, maka sungguh, Kami-lah sebaik-baik yang Memperkenankan doa. Kami telah Menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar. Dan Kami Jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan. (QS. Ash-Shaffat, 75-77).


Selain itu, Allah mengabulkan doa dari setiap hambanya yang membutuhkan serta hambanya yang berada di dalam kesulitan.

Bukankah Dia (Allah) yang Memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan Menghilangkan kesusahan dan Menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat. (QS. An-Naml, 62).

Seseorang yang doanya dikabulkan oleh Allah pasti akan bersuka cita dan bersyukur. Apabila engkau mengetahui dan meyakini bahwa Allah selalu bersamamu, selalu melihat, mendengar dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan dirimu, pasti hal tersebut akan menyebabkan dirimu berharap bahwa Allah akan selalu membantumu di dalam setiap pekerjaan yang sedang engkau lakukan dan mengabulkan setiap doa yang engkau panjatkan dengan tulus kepada Allah. Hal tersebut akan meningkatkan kecintaan, kedekatan dan kepasrahan hamba-Nya yang beriman kepada Sang Khalik.

Tidak seorangpun dari kita memiliki kemampuan yang mandiri. Dalam setiap segi kehidupan, kita selalu bergantung kepada Allah atas kemurahan, keberkahan dan kasih sayang-Nya, serta bergantung pula atas perlindungan-Nya demi keselamatan kita. Tuhan kita, Pemilik rahmat yang tak terbatas, menjelaskan bahwa Dia akan mengabulkan setiap doa dan permohonan hamba-Nya.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah, 186)

Dan Tuhan-mu Berfirman, ”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku Perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang -orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Ghafir, 60)


Merupakan sebuah fakta bahwa Allah, Penguasa Tunggal dan Pemilik segalanya, baik yang bersifat sementara maupun bersifat bathiniah, mendengar setiap doa yang dipanjatkan, mengetahui segala sesuatu yang terpikirkan di dalam benak seseorang, dan mengabulkan setiap doa yang dipintakan. Hal tersebut merupakan sebuah kemurahan dan keberkahan terbesar Allah kepada hamba-Nya.

Sesungguhnya Kami akan Menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat). (Al-Ghafir, 51)

Pada saat kita bermunajat kepada Allah, kita dapat memohon apa pun yang kita inginkan, asalkan kita mematuhi kehandak Allah dan mengetahui batasan yang telah Allah tetapkan bagi manusia. Di dalam Al- Qur'an terkandung banyak doa para nabi dan bagaimana Allah mengabulkan doa mereka.

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhan-nya, “(Ya Tuhan-ku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” Maka Kami Kabulkan (doa)nya, lalu Kami Lenyapkan penyakit yang ada pada-nya dan Kami Kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami Lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami. (QS Al-Anbiya’, 83-84).

Dan (ingatlah kisah) Zakariyya, ketika dia berdoa kepada Tuhan-nya, “Ya Tuhan-ku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah Ahli waris yang terbaik. Maka Kami Kabulkan (doa)nya, dan Kami Anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami Jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami. (QS Al-Anbiya’, 89-90)

Dan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami, maka sungguh, Kami-lah sebaik-baik yang Memperkenankan doa. Kami telah Menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar. Dan Kami Jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan. (QS. Ash-Shaffat, 75-77).

Selain itu, Allah mengabulkan doa dari setiap hambanya yang membutuhkan serta hambanya yang berada di dalam kesulitan.

Bukankah Dia (Allah) yang Memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan Menghilangkan kesusahan dan Menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat. (QS. An-Naml, 62).

Seseorang yang doanya dikabulkan oleh Allah pasti akan bersuka cita dan bersyukur. Apabila engkau mengetahui dan meyakini bahwa Allah selalu bersamamu, selalu melihat, mendengar dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan dirimu, pasti hal tersebut akan menyebabkan dirimu berharap bahwa Allah akan selalu membantumu di dalam setiap pekerjaan yang sedang engkau lakukan dan mengabulkan setiap doa yang engkau panjatkan dengan tulus kepada Allah. Hal tersebut akan meningkatkan kecintaan, kedekatan dan kepasrahan hamba-Nya yang beriman kepada Sang Khalik.
(Harun Yahya)