Tuesday, August 5, 2014
Alhamdulilah IdulFitri 1435H ini masih diberi kesehatan, sehingga kami sekeluarga masih dapat bersilahturahmi di kampung halaman. Berikut beberapa moment yang terekam.















Sate Kelinci - Habis 2 porsi...






Maryam adalah sosok panutan semua Muslimah karena mempertahankan karakternya tanpa cela di sepanjang hidupnya. Allah membesarkannya bagai tanaman yang indah, untuk memberikan ekspresi Al Quran, dan memberikannya tanggung jawab yang sangat penting. Allah memilihnya, sama seperti Dia memilih keluarga Imran, menjadikan Maryam salah satu orang dalam garis keturunan orang-orang yang paling saleh dan setia, dan ia dibesarkan oleh orang-orang saleh ini.

Lalu Allah memberikannya karakter Nabi terpilih dan mulia dengan mempercayakan pendidikannya pada Nabi Zakaria (as). Saat Maryam beranjak dewasa, Allah mulai menunjukkan mukjizat-Nya, dan dia melihat dengan jelas anugrah, perlindungan, dan rahmat-Nya atas dirinya. Salah satu contoh dukungan dan anugrah dari Allah untuk dirinya adalah dia selalu menemukan makanan di altar setiap kali dia berdoa kepada-Nya. Selanjutnya, Allah memperkenalkan kepadanya Malaikat Jibril yang memberitahukannya tentang rahmat Allah padanya dengan kata-katanya sendiri.

Maryam menunjukkan ketaatan dan kesetiaannya yang sungguh-sungguh kepada Allah melalui kebajikan dan tingkah lakunya yang tanpa cela. Dia juga mengekspresikan ketaatannya yang dalam dan sungguh-sungguh kepadaNya melalui tekad, pengabdian, dan kepasrahan penuh atas kehendak-Nya.

Sendiri di saat-saat yang sangat sulit adalah ujian berat baginya, karena tidak ada satu pun bantuan, dukungan, atau tuntunan untuknya. Biasanya, orang-orang yang kesepian menyerah pada ketidakberdayaan dan kesedihan. Namun tidak bagi Maryam, dia menyerahkan semua harapan dan keyakinannya hanya pada Allah.

Dia terus mencari bantuan-Nya dan tahu bahwa yang dia butuhkan hanyalah mematuhi perintah-Nya dan mengikuti petunjuk-Nya. Dia tidak pernah menyerah pada ketidakberdayaan dan depresi, seberapa sulit cobaan yang dialaminya, karena dia telah menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan mengubah semua kesengsaraan menjadi kebaikan dan mengakhiri kesulitan dengan cara yang terbaik. Dan dengan segala kesulitan, Allah memberikannya solusi, mendukungnya dengan anugrah dan bantuan, serta mengubah semua kesulitan menjadi kebaikan dan keindahan.

Ketiadaan pengalaman juga merupakan aspek penting dalam ujian yang dihadapinya. Dia hamil dan melahirkan anaknya seorang diri. Benar-benar sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa, dia melawan pesimisme dan menunjukkan kekuatan, tekad, dan ketabahan yang besar. Selain itu, dia memiliki karakteristik ketenangan dari mereka yang tahu bahwa Allah mendukung mereka dengan anugrah yang paling sempurna, sehingga Allah meringankan bebannya dan membantunya menuju keberhasilan.

Tanda lain karakter mulia Maryam adalah kesabaran yang dia tunjukkan ketika menjalani tanggung jawabnya yang begitu berat. Orang-orang kafir di sekelilingnya menguji kesabarannya dengan menggagalkan pemahaman atas posisi tinggi dan terhormatnya, dan memandangnya berdasarkan pengetahuan yang menyesatkan, menuduhnya atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya. Di sini juga, dia menunjukkan kesabaran dan keyakinan penuhnya pada Allah. Dia tidak berkompromi dengan kekuatan, tekad, dan integritasnya. Dia mengetahui dengan baik bahwa Allah mengendalikan segalanya dan akhirnya membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Ciri karakter lain yang terlihat adalah ia tidak berminat untuk memenangkan penerimaan orang. Dia memasrahkan kepada Allah dengan keyakinan yang murni, dan karenanya tidak terpengaruh oleh tuduhan dan komentar mereka. Memberinya keyakinan dan ketaatan, segala usaha yang dilakukannya adalah untuk berperilaku dalam cara yang akan mendatangkan keridaan Allah. Sebagai hasilnya, Allah menganugrahinya dengan rahmat.

Ada dua cara untuk menyampaikan karakter baik seseorang kepada orang lain: melalui kata-kata, dan melalui perilaku moral. Cara kedua lebih efektif dan bernilai, karena ini merupakan cara yang sesungguhnya dan tidak dapat ditiru. Kehidupan dan tingkah laku seseorang dapat mencerminkan keyakinan seseorang hanya jika ini benar-benar hidup di dalam hatinya.

Maryam menunjukkan moralitas mulia ini dan menjadi panutan serta ajakan hidup untuk beragama melalui keyakinan, tingkah laku dan karakternya. Panggilannya yang sungguh-sungguh adalah jawaban dalam kemungkinan cara terbaik, kehendak Allah. Keyakinan orang-orang beriman terus mendalam karena mereka mengikuti Maryam sebagai contoh dan mencoba untuk meniru karakternya.

BAGAIMANA MASYARAKAT KAFIR MEMANDANG WANITA

Semua pengetahuan penting untuk hidup di dunia yang akan mendatangkan keridaan Allah terkandung di Al Quran: hakikat kehidupan di Dunia, mengapa manusia diciptakan, cara mendapatkan kehidupan yang berkecukupan, dan system moralitas yang paling sesuai. Orang-orang yang beriman pada kebenaran ini dan hidup sesuai dengan Al Quran akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya di dunia dan di Akhirat.

Namun, masyarakat kafir tidak memiliki kebenaran dan kekuatan yang sesungguhnya untuk membimbing mereka. Kenyataannya, mereka tidak tahu dari mana nilai mereka berasal, siapa yang menciptakan mereka, serta kapan dan mengapa mereka menjadi norma sosial masyarakat. Aturan ini, yang tidak dapat dipastikan namun dipakai oleh masyarakan secara keseluruhan, merupakan warisan dari nenek moyang mereka. Faktanya, semua nilai-nilai, idealisme, dan dasar sosial masyarakat kafir didasarkan pada tradisi, yang juga dikenal sebagai cara-cara nenek moyang. Setiap orang memiliki posisi tetap berdasarkan status sosial, jenis kelamin, keyakinan, keadaan, dan gaya hidup.

Posisi wanita ditentukan oleh kriteria tetap ini dan kepercayaan yang dominan. Dalam sebagian masyarakat, wanita dianggap memiliki jiwa yang lemah dibanding pria, hanya karena mereka lemah secara fisik. Secara mengejutkan, banyak orang benar-benar percaya kebohongan ini karena kesalahan dan ide yang jelas-jelas tidak masuk akal bahwa kepribadian, moralitas dan kemampuan wanita terbatas dalam proporsi langsung ke tubuh kurus.  Sebagai contoh, berbagai kegiatan diklasifikasikan sebagai pekerjaan pria atau pekerjaan wanita. Jelas, perbedaan kekuatan dan bentuk fisik mereka sedikit berdampak pada tugas yang mereka kerjakan. Namun dalam masyarakat kafir, pembedaan ini didasarkan pada kefanatikan tertentu yang mereka anggap kelemahan dalam intelektual dan bakat.

Wanita modern, melalui kemampuan dan pencapaian mereka, telah membantah penyataan bias seperti itu dalam banyak hal. Meskipun demikian, sebagian masyarakat masing menganggap wanita tidak kompeten dalam beberapa hal atau kepercayaan bahwa laki-laki, hanya karena mereka laki-laki, dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

Banyak orang juga keliru meyakini bahwa wanita memiliki karakter yang lemah dibandingkan pria. Dalam masyarakat kafir, mereka begitu saja menganggap bahwa wanita mudah panic dan kehilangan kendali, sedangkan pria selalu tetap santai dan tenang. Atau, dalam keadaan sukar, pria dikatakan menunjukkan karakter yang sangat kuat, sedangkan wanita menanggapinya dengan kepasrahan. Para gadis dikondisikan sesuai dengan anggapan ini sejak awal masa kanak-kanak. Keluarga, yang memberikan karakter kuat untuk anak laki-laki, mengondisikan anak perempuan dengan perlakuan karakter yang berbeda. Saat menghadapi masalah, anak laki-laki selalu diberitahu untuk tidak menangis, berperilaku layaknya seorang pria, jadilah pemberani, jangan jadi penakut seperti gadis kecil, kamu menangis seperti gadis kecil. Anak perempuan juga diberitahu bahwa mereka berbeda dari anak laki-laki dan juga mereka harus bersikap sesuai dengan itu.

Dalam masyarakat seperti itu, pekerjaan dan tanggung jawab perempuan terbatas di area tertentu. Sebagai akibat kefanatikan ini, kebanyakan masyarakat masih mendiskriminasikan perempuan. Pandangan terhadap perempuan yang menyesatkan telah terungkap dengan sendirinya dalam berbagai cara. Terutama di masa lalu, wanita mengalami perlakuan biadab. Misalnya, Allah mengungkapkan bahwa wanita dianggap sangat tidak berarti di beberapa masyarakat di mana ayah mereka mengubur mereka hidup-hidup segera setelah mereka lahir:

… dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh. (Surat at-Takwir: 8-9)

Dalam ayat lain, Allah berbicara kepada orang-orang yang marah setelah mengetahui bahwa anak mereka yang baru lahir adalah perempuan dan malu bersembunyi dari kaum mereka:

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu! (Surat an-Nahl: 58-59)

Allah juga mengungkapkan bahwa orang-orang seperti itu mengganggap anak perempuannya menjadi barang cantik yang tidak mampu berdiri sendiri:

Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat sedang dia amat menahan sedih. “Dan apakah patut orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran!” (Surat az-Zukhruf: 17-18)
Melalui para Nabi-Nya, Allah mendidik orang-orang seperti itu tentang asal mula kesalahan pandangan prasangka ini. Terima kasih kepada para Nabi dan berkembangnya Islam di antara masyarakat, pandangan bodoh dan tercela ini telah benar-benar dikekang.

Allah mengingatkan manusia bahwa apapun yang mereka miliki datangnya dari Allah: "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendakiatau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (Surat ash-Shura: 49-50). Anak-anak perempuan dan laki-laki adalah anugrah dari Allah yang harus disyukuri setiap orang.

Sepanjang sejarah, banyak masyarakat menerima sikap menyesatkan tersebut terhadap perempuan. Namun, kenyataan yang penting harus diabaikan: Sayangnya, moralitas, perilaku, dan kepribadian beberapa wanita membantu menyebarkan dan membenarkan tradisi bodoh ini dengan membuktikan bahwa ini benar.

Islam menyanggah pandangan fanatic ini dengan menyatakan bahwa semua Muslim, yang berarti laki-laki dan perempuan, memiliki ketajaman pikiran, kemampuan pemahaman yang tinggi, kekuatan karakter yang besar, dan akal bermoral yang mulia. Maryam dan istri Firaun merupakan contoh terbaik dari kebenaran ini.

Di laman-laman berikutnya, kita akan membahas secara singkat kebodohan yang mencegah perempuan terlepas dari tradisi yang merusak ini dan menerapkan moralitas keagamaan yang mulia, serta menunjukkan perbedaan karakter antara perempuan Muslimah dengan perempuan kafir

(id.harunyahya.com)
Friday, November 1, 2013
Kepingan-kepingan tembikar yang baru-baru ini ditemukan oleh para pakar ilmu purbakala di Gua Yuchanyan di Cina telah sekali lagi merobohkan pemikiran evolusionis mengenai sejarah. Menurut sebuah laporan di BBC News, usia pecahan-pecahan tersebut yang telah ditentukan dengan menggunakan 40 macam teknik Karbon-14 yang berbeda berkisar antara 17.500 dan 18.300 tahun. Keberadaan periuk setua itu merupakan sebuah kekalahan
penuh, dalam istilah evolusinis, karena mereka menyatakan bahwa manusia memulai kehidupan beradab dan menetap pada masa yang mereka sebut sebagai Zaman Batu.

Evolusonis menyatakan bahwa manusia pertama adalah makhluk setengah-kera yang bentuk tubuh dan kemampuan akalnya berkembang seiring dengan perjalanan waktu, bahwa mereka mendapatkan keterampilan baru, dan bahwa peradaban berevolusi disebabkan oleh hal tersebut.

Menurut pernyataan ini, yang didasarkan pada ketiadaan bukti ilmiah apa pun, nenek moyang purba kita yang diduga ada itu menjalani hidup sebagai binatang, lalu menjadi beradab hanya setelah mereka menjadi manusia, dan menunjukkan kemajuan budaya seiring dengan bertambah majunya kemampuan akal mereka.

Gambar-gambar khayalan dari apa yang disebut sebagai Manusia purba, dengan tubuh yang seluruhnya tertutupi bulu binatang, atau sedang membuat api sembari jongkok di bawah kulit binatang, tengah berjalan di sepanjang tepi wilayah perairan sembari memanggul hewan yang baru saja dibunuh, atau sedang berusaha berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gerakan isyarat dan bersungut-sungut, adalah gambar rekayasa yang dilandaskan pada pernyataan tidak ilmiah ini.

vazo
Contoh tembikar yang ditemukan di Gua Yuchanyan pada tahun 1995
amun, temuan-temuan purbakala yang dihasilkan hingga kini dari Zaman Batu, di mana evolusionis menyatakan bahwa “manusia waktu itu baru saja belajar berbicara”, menunjukkan bahwa manusia di masa itu sudah menjalani hidup berkeluarga, melakukan bedah otak dan memahami seni lukis dan musik.

Oleh karena serpihan periuk berusia sekitar 18.000 tahun yang ditemukan di Gua Yuchanyan di Cina juga menampakkan tanda-tanda kehidupan yang berperadaban, maka ini pun membantah “urutan zaman-zaman sejarah” karangan evolusonis. Kepingan-kepingan mangkuk ini, yang usianya ditetapkan antara 17.500 dan 18.300 tahun, adalah sisa-sisa peninggalan tembikar tertua yang pernah ditemukan. Menurut pernyataan evolusionis, manusia semestinya belum menjalani hidup menetap di masa yang disebut sebagai Zaman Batu, dan mestinya hidup di gua-gua sebagai pemburu purba yang menggunakan perkakas yang terbuat dari batu.  

Namun temuan-temuan purbakala secara ilmiah membuktikan justru sebaliknya. Pecahan-pecahan barang yang terbuat dari tanah liat yang ditemukan di Gua Yuchanyan itu secara telak menyingkap ketidakabsahan pernyataan evolusonis, yang sejatinya tidak lebih dari khayalan.

Biji-bijian padi juga ditemukan di gua yang sama di tahun 2005. Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup 18.000 tahun lalu telah bertani dan hidup berperadaban sebagaimana yang dilakukan manusia masa kini.

Kemajuan dan temuan seperti ini yang terjadi di cabang-cabang  ilmu pengetahuan seperti arkeologi dan antropologi menyingkapkan bahwa “gagasan evolusi budaya dan masyarakat manusia” adalah sesuatu yang palsu. Temuan yang dihasilkan selama penggalian-penggalian purbakala dengan jelas menampakkan bahwa sejarah ditafsirkan oleh para ilmuwan Darwinis berdasarkan prasangka ideologi materialis. Dongeng “Zaman Batu” tidaklah lebih dari upaya kalangan materialis dalam rangka menampilkan manusia sebagai sebuah makhluk hidup yang berevolusi dari binatang yang tidak berakal dan memaksakan dongeng yang mereka yakini ini pada ilmu pengetahuan.

(id.harunyahya.com)
Thursday, October 31, 2013
Apa yang muncul di benak kita ketika melihat wajah putih kekuningan dengan mata yang sipit? maka biasanya yang terbetik di benak kita adalah: kafir, musyrik, penjajah, pelit, egois, perebut harta pribumi, koruptor, penjual narkoba dan lain-lain. Well, that’s acceptable, kenapa? karena fakta itulah yang mungkin selalu terlihat oleh ummat muslim di Indonesia, sehingga beberapa orang yang berpandangan sempit lalu membenci warga keturunan Cina di negeri mereka tanpa alasan dan dalil yang jelas.
Nah, kali ini kita akan sedikit memperluas pandangan dan me-rekonstruksi perasaan kita tentang orang keturunan Cina ini, karena ternyata Islam bukanlah agama yang asing bagi warga Cina, tidak seperti daerah lain yang muslimnya masih didominasi oleh warga keturunan arab, muslim Cina tersusun dari warga asli mereka sama banyaknya dengan warga pendatang dari keturunan arab.
Sampai sekarang, warga muslim di Cina termasuk banyak, walaupun dibandingkan dengan jumlah penduduk Cina maka terlihat kecil. Persentase terbanyak ada di provinsi Xinjiang yang terletak di barat laut Cina, disana muslim sebanyak 48%. Disebelah timur Xinjiang, propinsi Gansu sebanyak 8% dan sebelah timur Gansu yaitu propinsi Ningxia yang dihuni suku Hui yang muslim menjadi mayoritas di propinsi tersebut. Selain tiga propinsi itu, terdapat propinsi lain yang juga dihuni oleh ratusan ribu muslim seperti propinsi Yunnan asal Zheng He (Cheng Ho), propinsi Hebei (propinsi yang terkenal sebagai tempat para pendekar), dan kota-kota seperti Guangzhou (kota tempat masjid pertama di Cina), Beijing dan Shanghai.
Asal Mula Islam di Negeri Cina
Interaksi antara Cina dan Arab sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum Islam ada di dunia, sekitar abad ke-1 dan ke-2, Arab termasuk tempat persinggahan para pedagang jalur sutera (silk road) untuk berjual beli. Jalur sutera ini terbentang dari Cina sampai ke Konstantinopel. Karena itulah muncul ungkapan arab “tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”, karena pada waktu itu Cina menjadi tempat yang sangat terkenal karena termasuk negeri yang sangat maju peradabannya.


Ketika masa khalifah Utsman bin Affan, beliau meminta kepada paman rasulullah Sa’ad bin Abi Waqqash secara pribadi untuk membangun hubungan dengan negara Cina dengan misi mendakwahkan agama Islam, dan shahabat Sa’ad diterima dengan sangat baik oleh Kaisar Gaozong yang memimpin dinasti Tang, ketika itu Cina mencapai kejayaan peradaban sehingga sangat mudah menerima Islam. Setelah menerima Sa’ad bin Abi Waqqash, kaisar memerintahkan untuk membangun masjid di kota Guangzhou untuk menjadi kenangan dan tanda sepakatnya kepada Islam, dan masjid ini masih berdiri sampai sekarang dan dikenal sebagai masjid Huaisheng (Memorial Mosque).
Islam terus berkembang pada masa dinasti Tang, dinasti Song dan dinasti Yuan, bahkan perkembangan ini sangat menggembirakan, kaum muslim di Cina menguasai perdagangan impor dan ekspor lewat jalur sutera darat maupun laut, sehingga mereka selalu menjabat sebagai direktur jenderal pelayaran.  Pada masa dinasti Yuan, perkampungan awal muslim di Cina disebut dengan Huihui, yang berarti tengah-tengah, dari sinilah akhirnya muncul etnis Hui di Cina, etnis yang dominan beragama Islam yang puritan. Peran kaum muslim semakin besar pada dinasti Yuan, nereka dipekerjakan sebagai pegawai administrasi negara, perpajakan, astronomi, penanggalan dan arsitektur.
Bahkan pada masa itu peradaban Islam tumbuh pesat dan mewarnai kota-kota yang ada di Cina, juga mewarnai gaya hidup orang Cina, dalam kungfu pun, di Cina dikenal kungfu aliran muslim yang hanya diwariskan di pesantren-pesantren dan turun-temurun diantara kaum muslim yang terkenal akan harga dirinya.
Puncak Kejayaan Peradaban Islam di Cina
Puncak peradaban Islam di Cina tercapai ketika masa pemerintahan dinasti Ming, bahkan sejarah menyebutkan 6 jenderal yang paling dipercaya kaisar pertama dinasti Ming adalah muslim. Termasuk diantara jenderal ini adalah Lan Yu Who yang menghentikan serangan tentara Mongol di Tembok Cina dan mengakhiri impian Mongol untuk menduduki Cina. Pada masa dinasti Ming ini pula, Laksamana Zheng He diperintahkan kaisar untuk melakukan 7 ekspedisi ke samudera Hindia pada tahun 1405 – 1433.

Zheng He atau yang lebih dikenal dengan nama Cheng Ho, mempunyai nama asli Ma San Bao adalah seorang Cina Muslim, bangsawan etnis Hui. pada tahun 1405 dia memimpun armada laut yang terdiri dari 62 kapal induk yang berukuran 126 x 52 m (seukuran lapangan sepakbola), dan sekitar 190 kapal pendukung dan total 27.000 awak kapal  .
Perbandingan kapal induk Zheng He dengan kapal Christopher Columbus ketika menemukan AmerikaPerbandingan kapal induk Zheng He dengan kapal Christopher Columbus ketika menemukan Amerika
Menurut beberapa literatur, ekspedisi Zheng He tidak hanya mebawa misi dari kaisar, tetapi dia juga memiliki misi tersendiri yang lebih mulia, yaitu menyebarkan Islam. Ma Huan, seorang muslim yang menemani Zheng He sebagai penerjemah dan penulis pribadi, dalam bukunya ‘The Overall Survey of the Ocean Shores’ (Chinese: 瀛涯勝覽) yang ditulis pada tahun 1416, menjelaskan secara detail tentang tempat-tempat yang disinggahinya, dan menuliskan bahwa Zheng He kerap mengunjungi masjid, memberikan dakwah secara intensif pada tempat-tempat yang dikunjunginya, membangun komunitas muslim disana, lalu membangun masjid untuk mereka.
Tokoh agama HAMKA juga mengatakan “Perkembangan islam di Indonesia dan Malaysia mempunyai pengaruh yang sangat kuat dengan Muslim Cina, Laksamana Zheng He” . Cendekiawan Slamet Muljana menambahkan: “Zheng He membangun komunitas muslim Cina pertamakali di Palembang , kemudian di Kalimantan Barat, kemudian di Jawa, the Selat Malaka lalu ke Filipina”.
Namun pada akhir pemerintahan dinasti Ming, populasi muslim di Cina dibatasi, dan ketika pemerintahan dinasti Qing, kaum muslim mendapatkan perlakuan yang sangat buruk, kaum muslim tidak diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurban, membangun masjid yang baru, dan dilarang untuk berhaji ke Makkah serta menerapkan politik belah bambu di kalangan etnis di Cina. Pemerintahan yang represif ini membuahkan 5 pemberontakan suku Hui (muslim) yang mendapatkan tekanan dalam melaksanakan ibadah mereka, untuk menekan penduduk muslim, dinasti Qing membunuh sekitar 7 juta penduduk muslim pada tahun 1855 – 1877.
Dinasti Qing: Awal Mula Penderitaan Muslim Cina
Mao Zedong
Mao Zedong
Setelah runtuhnya dinasti Qing, Sun Yat Sen memproklamasikan berdirinya Republik Cina, yang diikuti dengan pengambilalihan Republik Cina menjadi Republik Rakyat Cina oleh Mao Zedong. Dalam kedua rezim ini kaum muslim mengalami tekanan dan penindasan serta perlakuan diskriminatif yang lebih besar. Dalam Revolusidi Cina, banyak masjid dihancurkan dan ditutup dan al-Qur’an dimusnahkan .
Inilah beberapa catatan kekerasan, penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap kaum muslim, terutama muslim uighur yang ada di xinjiang, secara etnis mereka sangat berbeda dan lebih dekat dengan ras eropa timur, dan menggunakan bahasa turki, oleh karena inilah muslim uighur diperlakukan sebagai warga negara kelas dua  .

Etnis uighur
pada tahun 2009, penguasa Cina menutup 6 sekolah Islam dan menyita buku-buku, tulisan, compact disk, dan rekaman audio, serta menangkap 39 muslim
selama 2008, sekitar 1.300 Muslim uighur ditangkap otoritas cina. Bahkan, 17 orang di antaranya dijebloskan ke penjara Guantanamo.
Anak-anak dibawah 18 tahun dilarang untuk mempelajari dan mempraktikkan Islam. Anak-anak yang menghadiri masjid akan dikeluarkan dari sekolah.
Shalat jum’at harus menggunakan teks pemerintah, imam ditunjuk pemerintah dan absen shalat jum’at diberikan kepada PKC (Partai Komunis Cina).
Di bulan Agustus 2006, polisi menggrebek rumah Aminan Momixi, ketika wanita ini sedang mengajarkan al Quran kepada 37 muridnya. Anak-anak ini tidak dilepaskan hingga orang tuanya membayar denda yang tinggi sekali, sekitar 7000-10000 Yuan – rata-rata gaji per tahun warga uighur adalah  2400 Yuan.
Xinjiang Daily melaporkan bahwa di tahun 2005, 18.227 penduduk di Xinjiang ditahan karena mengancam keamanan negara angka ini naik 25% dari angka tahun 2004
Arus migrasi etnis han oleh pemerintah cina mencapai angka rata-rata 200 ribu orang/tahun. Pada tahun 1936 partai Kuomintang (republik Cina) memperkirakan penduduk muslim ada 48 juta jiwa, namun semenjak Mao Zedong berkuasa dengan PKC maka jumlah itu tinggal 10 juta jiwa.
PKC menutup paksa sebanyak 29.000 masjid di Cina. Di bidang pendidikan sejumlah sekolah Islam ditutup dan sekitar 360 ribu muslim yang ditangkap karena bersekolah di sekolah Islam.
digulirkan kampanye “strike hard” pada 1996, mencakup kebijakan memperketat pengendalian terhadap kegiatan agama, pembatasan pergerakan orang dan tidak menerbitkan paspordan menahan orang-orang yang didicurigai mendukung separatis dan anggota keluarga mereka.
Xinjiang: Penderitaan Muslim di Tanah Penuh Berkah
Tekanan dan kedzaliman yang dilakukan oleh pemerintah Cina semenjak tahun 1911 – 1949 dalam pemerintahan Republik Cina dan 1949 – sekarang oleh RRC membuat muslim uighur maupun muslim hui menjadi sangat gerah. Di Xinjiang, walaupun daerah tersebut sangat kaya dengan minyak dan pariwisatanya, namun penduduk uighur hidup dalam kemiskinan dan tekanan dalam ibadah mereka. Pemerintah Cina seolah-olah ingin mengatakan “Kami mau harta di Xinjiang tetapi tidak menginginkan orang-orang uighur”. Akumulasi tekanan dan penindasan inilah yang menjadi cikal bakal kerusuhan-kerusuhan di Xinjiang, termasuk terakhir yang terjadi 5 Juli 2009 lalu.
Tercatat sekitar 184 orang meninggal 1434 orang dipenjara dan 1680 lainnya terluka dalam bentrok aparat dengan muslim uighur. Dan yang lebih parah lagi, setelah kejadian itu, pemerintah Cina seolah membiarkan ketika kejadian ini berganti menjadi kerusuhan etnis. Setelah pemerintah dan aparat keamanan yang menghabisi etnis uighur, giliran suku Han yang dipancing untuk menghabisi etnis uighur, dan ini dibiarkan begitu saja oleh pemerintah Cina. Lebih menuakitkan lagi, sampai sekarang aparat Cina mengepung kota Urumqi dengan tentara yang sangat banyak dan melarang shalat jum’at bagi orang muslim uighur.
Bagaimana reaksi Indonesia dalam kasus ini? seperti biasa dan seperti yang sudah kita saksikan pada kasus Muslim Palestina yang dibantai Israel dan Muslim Rohingya yang disiksa Myanmar dan Thailand, yaitu pemerintah RI memutuskan untuk tidak ikut campur. Dubes RI untuk Cina, Sudrajat menyampaikan “Apa yang terjadi di Xinjiang adalah urusan dalam negeri China dan kita menghormati kedaulatannya dan tidak akan campur tangan masalah itu.” (Antara, 12/7/2009)
Padahal mereka telah menyaksikan:
Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan (HR. Bukhari dan Muslim).
Umat Muslim adalah satu ummat satu sama lain tanah mereka adalah satu, perang mereka adalah satu, perdamaian mereka adalah satu dan kebenaran mereka adalah satu (HR. Muslim).
Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit maka seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam (HR. Muslim).
Akar Masalah dan Solusi
Setidaknya ada 2 kemungkinan sebab kejadian kerusuhan Xinjiang ini terjadi:
Kota minyak di Xinjiang
Kota minyak di Xinjiang
1.    Penindasan terhadap muslim Xinjiang dan ketidakadilan dari pemerintah Cina adalah suatu hal yang wajar ketika kita mengetahui bahwa Xinjiang adalah wilayah yang sangat kaya. Xinjiang menguasai 20 persen cadangan potensial minyak di Cina, dan pemerintah Cina telah mengeluarkan laporan bahwa Xinjiang akan menjadi pusat industri mintak Cina dalam 10 tahun kedepan. Selain itu pemerintah Cina memperoleh pendapatan dari pariwisata rata-rata Rp. 15 trilliun/tahun . Sehingga pemerintah Cina perlu untuk merantai Xinjiang dengan cara melakukan penindasan-penindasan dan migrasi penduduk etnis han kesana.
2.    Amerika berkepentingan untuk menjaga stabilitas di asia dengan cara mengurung cina (containing China) dan menjaga agar jangan sampai negara-negara yang mengelilingi Cina (Pakistan, Afghanistan, Kyrgistan, Uzbekistan, termasuk Tibet dan Xinjiang) berada dalam pengaruh Cina. Oleh karena itu, AS pasti akan selalu menyulut api pertikaian disini seperti yang jelas-jelas dilakukannya kepada Kashmir, Tibet, Pakistan dan Afghanistan saat ini. Semua ini didasarkan pada ketakutan AS atas prediksi Samuel Huntington dalam bukunya Clash of Civilization: Remaking the World Order, bahwa tantangan paling serius bagi hegemoni Amerika pada masa mendatang adalah revivalisme Islam dan peradaban Cina. Hal ini juga ditegaskan oleh Will Hutton, seorang ekonom dan juga think-tank para pemimpin AS yang menyampaikan bahwa Islam radikal merepresentasikan tantangan terbesar bagi peradaban Barat setelah runtuhnya fasisme dan Komunisme. Senada dengan itu, Michael Buriyev, Ketua Parlemen Rusia seolah memperingatkan AS dengan prediksinya bahwa dunia sedang menuju menjadi 5 negara besar: Rusia, Cina, Khilafah Islam, Konfederasi Dua Amerika, dan India jika India bisa bebas dari cengkraman Islam yang mengurungnya. Maka AS tidak akan mau kecolongan dengan Cina dan Khilafah, maka ia terus menghambat kemungkinan keduanuya untuk muncul.
Semua ini harusnya memberikan kita sebuah gambaran yang sangat jelas, tentang apa yang bisa menyelesaikan permasalahan di Xinjiang. dan memberikan petunjuk yang sharih tentang apa yang harus kita lakukan sebagai kewajiban kita yang paling besar dan utama. Maka urusan ini adalah Khilafah Islamiyyah. Sungguh semua solusi telah dicoba dan diterapkan dan ternyata menghasilkan hasil nol besar. Hanya persatuan kaum muslim dalam bingkai Khilafah Islam yang secara teoritis dan praktis bisa menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh kaum muslim dimanapun mereka berada.
Mari kita merenung sejenak. Idul Fitri tahun 2008 lalu, saya sempat bertemu dengan saudara-saudara saya dari Xinjiang, mereka menyampaikan betapa parahnya keadaan di tempat mereka, bayangkan saja, untuk “nyantri” Islam mereka harus menempuh perjalanan sampai ke Indonesia, Yaman ataupun negeri-negeri lain. Yang ketika mereka kembali ke negerinya, mereka baru boleh berdakwah jika sesuai dengan keinginan PKC. Mereka menyampaikan kepada saya perihal pelarangan shalat jum’at, pelarangan shalat ied, melarang untuk mengadakan halqah dan sejenisnya, dan banyak lagi tekanan yang mereka dapatkan bila mereka dicurigai pemerintah Cina, dan bukan hanya mereka yang ditangkap, tetapi keluarga mereka yang jadi korban
Sekarang bandingkan dengan kita, bila kita tidak suka dengan suatu hukum kufur dan thaghut, bila kita merasa sesuatu tidak syar’I, bila kita merasa Islam dihina: KITA BISA BERGERAK! KITA BISA BERBICARA! tapi kenapa kita masih mengunci mulut kita dengan sejuta alasan, dan memberatkan kaki dan tangan kita dengan batu-batu cinta dunia dan takut mati?! Apakah surga sudah menjadi pertukaran yang murah?! haruskah sampai ada senapan dan bedil didepan mata kita baru kita akan bergerak? haruskah ketika Izrail menjemput kita baru bersedia berbicara?!
STAND UP FOR ISLAM! NOW!
sumber:http://felixsiauw.com/home/islam-in-china/
Friday, October 18, 2013
-          Karakteristik-karakteristik apa yang dimiliki manusia Nendertal yang membuktikan bahwa mereka adalah ras manusia dengan kecerdasan dan budaya yang maju?
-          Bagaimana bentuk tampilan tubuh mereka yang membuktikan bahwa manusia Nendertal adalah ras manusia?

Manusia Nendertal (Homo neanderthalensis) adalah orang-orang yang muncul secara tiba-tiba di Eropa 100 ribu tahun lalu dan kemudian lenyap disekitar 35 ribu tahun yang lalu dengan begitu cepat secara diam-diam – layaknya berasimilasi menjadi ras-ras yang lain. Satu-satunya perbedaan mereka dengan manusia jaman sekarang adalah bentuk rangka tubuhnya yang lebih kokoh dengan kapasitas tengkoraknya yang sedikit lebih besar.

Kaum evolusionis menggambarkan manusia Nendertal sebagai manusi-kera, atau yang lebih sulit difahami lagi sebagai “rantai-yang-putus”. Penggambaran demikian ini digunakan untuk propaganda kaum evolusionis. Kaum ini membuat gambar-gambar khayalan mengenai kehidupan sehari-hari manusia Nendertal; beragam film animasi tentang mereka beserta penjelasannya oleh para ilmuwan evolusionis hakikatnya merupakan berita bohong belaka. Penelitian terkini menemukan bahwa manusia Nendertal adalah manusia biasa seperti kita. Ide bahwa manusia Nendertal adalah species primitif tidak ada pengkajian lebih jauh, semata penipuan evolusi dengan tujuan propaganda.

Kini para ilmuwan telah menerima bahwa manusia Nendertal adalah spesies manusia. Beberapa paleontropologis evolusionis lama beranggapan bahwa mereka adalah “spesies primitif”, namun temuan-temuan menunjukkan bahwa struktur manusia Nendertal tidak berbeda samasekali dengan manusia umumnya.
Perjalanan manusia Nendertal membuktikan bahwa mereka adalah manusia dengan tingkat kecerdasan dan budaya yang maju

Telah ditemukan bahwa manusia Nendertal memiliki pengetahuan maritim yang cukup maju untuk mengalahkan manusia masa kini di lautan. Kajian-kajian menunjukkan bahwa ras manusia yang telah punah ini adalah perenang yang handal dan telah menjelajahi laut Mediterania dengan perahu 100 ribu tahun yang lalu.

Peralatan yang digunakan manusia Nendertal ditemukan di kepulauan Aegean: Manusia Nendertal hidup di cekungan Mediterania 300.000 tahun yang lalu. Ini berdasarkan temuan alat yang terbuat dari batu yang disebut “mousterien” di Yunani juga di Lefkada, Kefalaonya dan di Zakinos yang merupakan kepulauan Aegean. (Teknologi mousterian mengeluarkan komponen pemecah dari batu yang telah diproses sebelumnya, serta menggunakan alat ini setelah dibentuk khusus.)

Peralatan yang dipakai manusia Nendertal yang ditemukan di daratan maupun di kepulauan dapat dijelaskan dengan dua kemungkinan; mungkin pada periode ini pulau-pulaunya belum berbentuk pulau, atau mereka menyebrangi lautan dengan suatu cara. Namun, kepulauan Aegean terpisah dari daratan asalnya jauh sebelum peralatan itu ada di pulau tersebut. Karenanya kemungkinan pertama tidak berlaku, dan mereka sampai ke pulau-pulau ini menggunakan perahu.

Lautnya sangat dalam pada jaman manusia Nendertal: Menurut penelitian, muka air laut saat ini berkurang 120 meter dari 100 ribu tahun yang lalu. Alasannya, sebagian airnya diselimuti bongkahan es. Dasar laut Yunani saat ini 300 meter dari permukaannya. Ini berarti bahwa kedalamn laut di wilayah itu sedikitnya 180 meter pada jaman manusia Nendertal.
Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia Nendertal memiliki budaya maritim berpuluh ribu tahun lamanya. Tadinya diduga bahwa manusia jaman ini melayari lautan terbuka ke Australia hanya dari 50 ribu tahun yang lalu. Sejarah maritim manusia Nendertal samasekali menghapuskan praduga ini.

Manusia Nendertal telah menjelajahi jarak yang sangat jauh: Perjalanan antara Yunani ke pulau-pulau itu hanya 5 hingga 12 km. Namun para ilmuwan menduga bahwa manusia Nendertal bergerak tidak sebatas itu. Pandangan seperti ini menguat dengan ditemukannya peralatan batu berusia 130 ribu thaun di Crete pada tahun 2008. Crete adalah pulau berusia 5 juta tahun dan berjarak 40 kilometer dari tetangga terdekatnya. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia Nendertal mestinya telah melakukan perjalanan yang lebih menantang.

Perahu kayu, yang mungkin telah lama membusuk, digunakan untuk berlayar. Perahu Mediterania tertua yang dikenal adalah sebuah kanu tua berusia 7000 tahun yang ditemukan di Danau Bracciano di Italia. Para ilmuwan memperkirakan bahwa manusia Nendertal membuat kendaraan yang serupa dengan itu.

Ini merupakan Contoh Penipuan Darwinis bahwa Manusia Nendertal adalah Bukti Evolusi
Selama para ilmuwan terus menghidupkan teori evolusi, selama itu pula mereka berusaha mencari bukti-bukti palsu bagi keberadaan evolusi. Namun, kenyataan yang dikumpulkan dari ilmu paleontology, mikrobiologi, biologi molecular, biokimia dan genetika berpuluh-puluh tahun mehapuskan (rebutted) teori evolusi, dan membuktikan bahwa teori ini hanya legenda semata.

Sain modern telah membuktikan bahwa rancangan alam diciptakan oleh Yang Maha Kuasa Yang Maha Luas IlmuNya. Maha Perkasa, dan Maha Cerdas. Para evolusionis merasa putus asa dengan situasi ini. Namun, satu factor utama yang mengungkapkan dengan jelas pemalsuan evolusioner adalah temuan-temuan ilmiah yang menolak teori evolusi. Karena bidang-bidang sain tak memberikan satu buktipun terhadap teori mereka, para evolusionis berusaha membuat bukti-bukti ini dengan metode yang tidak ilmiah. Karenanya, mereka terus menghidupkan teori evolusi, sebagai penipuan ilmiah terbesar, denganpemalsuan-pemalsuan. Manusia Nendertal merupakan salah satunya. Meski demikian, sangat jelas bahwa setiap ikhtiar yang bertentangan dengan kebenaran, dengan penipuan dan metode-metode yang tak ilmiah, tak akan berhasil. 

Kebenaran ini diungkapkan dalam Qur’an sebagai:
Katakan: ‘Kebenaran telah datang dan kepalsuan telah lenyap. Kepalsuan sudah pasti lenyap.’ (Surat al-Isra: 81)

Manusia Nendertal telah berlayar sebelum awal pencatatan sejarah kelautan. Tidak seperti perkiraan sebelumnya, para ilmuwan yang melakukan kajian terhadapnya berpikir bahwa manusia yang hidup di jaman itu tidak memandang laut sebagai rintangan, namun memanfaatkannya sebagai jalan raya. Namun rincian dari pelayaran ini hilang dalam percaturan sejarah . . .

Manusia Nendertal mungkin bukan pelaut pertama. Peralatan batu berusia jutaan tahun ditemukan di kepulauan Flores, Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Homo Erektus, spesies manusia lainnya, menyebrangi laut dan mencapai Pulau Flores jauh sebelum Manusia Nendertal. Hal ini menolak penipuan evolusionis bahwa kecerdasan manusia pertama belum sepenuhnya berkembang.

Temuan Ilmiah Menunjukkan Bahwa Manusia Nendertal Merupakan Ras Manusia Tak Beda Dengan Kita Dari Segi Kecerdasan Maupun Budaya

Dalam sebuah gua terdapat banyak tubuh manusia Nendertal. Keadaan ini menunjukkan bahwa mnusia yang disebut “primitif” ini dikubur disana dengan sengaja. Banyaknya serbuk sari bunga di dalam gua menunjukkan bahwa mayat mereka dikubur beserta bunga-bunga. Adanya upacara penguburan menunjukkan bahwa manusia Nendertal itu berbudaya dan cerdas. Pada tahun 1998 tercatat bahwa 53% dari 345 laki-laki Nendertal ditemukan di 83 tempat terpisah dikubur secara istimewa.   (Answersingenesis.com: “Recovery of Neandertal mtDNA: An Evaluation”, Marvin Lubenow, http://www.answersingenesis.org/docs/ 4218tj_v12n1.asp#r14)

Manusia Nendertal pun mampu berbicara. Erik Trinkhaus, yang meneliti anatomi manusia Nendertal bertahun-tahun, membuat komentar berikut: “Perbandingan rinci antara tulang-tulang manusia Nendertal dan manusia modern menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan anatomi atau gerakan, pemakaian perkakas, tingkat kecerdasan, atau kemampuan berbicara.” (Erik Trinkaus, "Hard Times Among the Neanderthals", Natural History, vol 87, December 1978, hal. 10)

Salah satu bukti bahwa manusia Nendertal memiliki tingkat budaya yang maju adalah ditemukannya fosil seruling yang dibuat manusia Nendertal. Seruling yang terbuat dari tulang paha beruang ini ditemukan di sebuah gua di Yugoslavia Utara oleh Ivan Turk pada bulan Juli 1995. 

Kemudian Bob Fink, seorang musikologis, menganalisa seruling tersebut. Fink memperkirakan bahwa alat musik ini berusia antara 43.000 hingga 67.000 tahun, dan dapat memiliki empat not dan mampu memberikan nada setengah maupun nada penuh.  Temuan ini menunjukkan bahwa manusia Nendertal menggunakan skala nada tujuh, yang merupakan bentuk dasar dari musik Barat. 

Fink, yang memeriksa seruling ini, menunjukkan bahwa “…jarak antara lubang ke-dua dan lubang ke-tiganya duakali jarak antara lubang ke-tiga dan ke-empat.” Ini berarti bahwa jarak yang pertama mewakili nada penuh dan jarak yang ke-dua mewakili nada setengah. Fink mengatakan “Ketiga not ini, tak disangkal lagi, memberikan bunyi dalam skala diatonik”. Beliau juga menyatakan bahwa manusia Nendertal merupakan orang-orang yang memiliki pendengaran dan pengetahuan terhadap musik. (The AAAS Science News Service, Neanderthals Lived Harmoniously, 3 April 1997).
 
Pada saat penggalian, ditemukan pula jarum untuk menjahit berusia 25 ribu tahun, yang digunakan oleh manusia Nendertal. Jarum tersebut dibuat dengan bagus dan memiliki lubang untuk memasukkan benang. (D. Johanson, B. Edgar, From Lucy to Language, hal. 99, 107.) Tentunya, orang-orang yang memiliki budaya berpakaian serta mengunakan jarum jahit tak dapat dikatakan sebagai manusia “primitive.”

Hasil riset terbaik mengenai kemampuan perkakas manusia Nendertal adalah karya Steven L. Kuhn dan Mary C. Stiner, dua orang profesor bidang antropologi dan arkeologi dari Universitas New Mexico. Meskipun keduanya mendukung teori evolusi, kedua ilmuwan ini, setelah melakukan riset dan analisis, menemukan bahwa manusia Nendertal yang hidup di gua-gua Itali Baratdaya ribuan tahun lalu melakukan aktivitas-aktivitas yang membutuhkan pola pikir yang rumit seperti manusia masa kini. (S. L. Kuhn, "Subsistence, Technology and Adaptive Variation in Middle Paleolithic Italy", American Anthropologist, vol 94, no. 2, 1992, hal. 309-310). 

Kuhn dan Stiner menemukan beragam perkakas di dalam gua-gua ini. Temuan-temuan tersebut, termasuk kepala-kepala tombak, berbentuk runcing dan tajam, dibuat dengan memahat lapisan-lapisan sisi balok rabuk dengan teliti. Cara seperti ini membutuhkan kecerdasan, kerajinan dan bakat khusus. Salah satu hal yang paling penting dalam proses ini adalah pecahan-pecahan yang terbentuk setelah penekanan pada ujung-ujung batu. Karenanya, orang yang melakukan proses tersebut harus memutuskan “Seberapa keras saya harus memukul?” untuk memberikan hasil yang dikehendaki. Atau jika dia hendak membuat alat yang melengkung, “Seberapa banyak saya harus membengkokannya?” dan melakukan sendiri perhitungan detilnya.

Sifat-sifar Fisik dari Manusia Nendertal Menunjukkan Bahwa Mereka Ras Manusia
Manusia Nendertal memasuki literatur sains dan imaginasi publik melalui fosil-fosil yang ditemukan di lembah Neander, dekat kota Dusseldorf, German pada tahun 1856. Tonjolan-tonjolan yang nampak di tengkorak dan tulang-tulang menyebabkan para evolusionis menilainya sebagai spesies primitif.

Pada tahun 1908, di wilayah yang dikenal sebagai La Chapelle-aux-Saints, Perancis, terdapat kerangka lengkap yang disebut sebagai manusia Nendertal. Tulang-tulangnya disusun ulang oleh ahli paleontolgi dan geologi saat itu yang bernama, Marcellin Boule. Specimen Manusia Nendertal hasil penyusunan kembali ini berpostur membungkuk dan dengan kepala maju kedepan. Juga, sendi-sendi kaki-kakinya mati sehingga posturnya tak bisa tegak.

Penampilan ini, dalam pikiran orang-orang, menjadikannya seolah manusia primitif. Mereka dipamerkan sebagai manusia-kera primitif dengan gambar-gambar palsu.
Ide palsu tentang manusia Nendertal ini telah berjalan selama 100 tahun. Pada tahun 1950, analisis pada kerangka yang disebut sebagai La Chapelle ini menunjukkan bahwa Manusia Nendertal ini ternyata mengalami infeksi persendian. Pada kenyataannya, dalam keadaan sehatnya dapat berjalan tegak sepenuhnya layaknya manusia normal.

Pada tahun 1985, kerangka yang sama dteliti oleh seorang ahli antropologi Erik Trinkhaus. Hasil penelitian memastikan bahwa manusia Nendertal dapat berjalan tegak, juga membuktikan sebuah kebenaran yang tetap menjadi rahasia hingga saat itu: Marcellin Boule sengaja menunjukkan manusia Nendertal dengan posisi membungkuk. (Trinkaus, Erik (1985) Pathology and posrue of the La Chapelle-aux-Saints Nendertal. American Journal of Physical ANTROPOLOGY Vol. 67 pp. 19-411) Infeksi persendian yang ditemukan pada tahun 1950-an itu tak menghalabgi manusia Nendertal untuk dapat berjalan tegak sepenuhnya; Boule, yang seorang evolusionis, tidak mau menerima bahwa manusia Nendertal mampu berjalan normal layakna manusia normal.

Disisi lain, ukuran tengkorak manusia Nendertal juga telah membuat para evolusionis kedalam dilema. Volume tengkorak (kapasitas kranial) manusia Nendertal adalah sekitar 1700 cc. Ini 200 cc lebih besar dari manusia sekarang. Keprimitivan spesies Nendertal, dengan tengkorak yang lebih besar dari Homo Sapiens, merupakan sebuah kontradiksi dalam teorinya. 

Kontradiksinya adalah sebagai berikut:
Volume otak manusia yang lebih besar dibanding otak simpanse menguntungkan teori evolusi yang membandingkan manusia dengan simpanse. Namun, volume otak manusia Nendertal yang lebih besar dibanding Homo Sapiens dinyatakan sebagai spesies “primitif” oleh para evolusionis.

(id.harunyahya.com)
Thursday, October 17, 2013
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya. ( An-Nisa : 171-172 )

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. ( Al-Maa'idah : 72 )

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( Al-Maa'idah : 17 )

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." ( Al-Maa'idah : 116 )
 
4
 
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; ( Maryam : 30 -31 )

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. ( Ali Imran : 79 )

Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). ( Al-Maa'idah : 75 )

Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan. mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat[958] melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah Tuhan selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. (Al-Anbiyaa' : 25-29)


(sumber: http://id.harunyahya.com/id/Artikel/29789/trinitas-ditolak-dalam-al-quran)

Beberapa tanaman “memperhitungkan" bahwa struktur Aerodinamis cocok untuk penyebaran serbuk sari oleh angin, dan setiap generasi berikutnya menggunakan cara yang sama. Sedangkan tanaman yang Lain "memahami" bahwa mereka tidak akan cukup dengan memanfaatkan angin dan, untuk alasan ini, mereka menggunakan serangga untuk membawa serbuk sari mereka. Mereka "tahu" bahwa mereka harus dapat menarik serangga kepada mereka untuk dapat berkembang biak, dan mencoba berbagai cara untuk menarik para serangga. Mereka secara khusus mengidentifikasi hal yang disukai serangga.

Setelah menemukan nektar dan aroma yang efektif untuk serangga, mereka menghasilkan aroma dengan berbagai proses kimiawi dan memberikan hasil produksinya ketika mereka telah menetapkan waktu yang tepat untuk melakukannya. Mereka mengidentifikasi rasa dalam nektar yang akan disukai oleh serangga dan keseluruhan dari zat-zat di dalamnya, dan memproduksi sendiri. Jika bau dan nektar tidak cukup untuk menarik serangga kepada mereka, mereka memutuskan untuk mencoba metode lain, dan, agar sesuai dengan situasi ini, yaitu dengan cara "meniru dan mengimitasi".

bahce1Lebih jauh lagi, mereka "menghitung" volume serbuk sari yang akan mencapai tanaman lain dengan spesies yang sama dan juga jarak yang harus dilakukan untuk melakukan perjalanan, dan atas dasar ini, mereka menghasilkan serbuk sari dalam jumlah yang paling sesuai dan pada Saat yang paling tepat Mereka "berpikir" tentang kemungkinan-kemungkinan yang mungkin mencegah serbuk sari mencapai sasarannya dan "mengambil tindakan" terhadap hal tersebut. Tentu saja, skenario seperti itu tidak akan pernah menjadi kenyataan: pada kenyataannya, skenario seperti ini di luar dari aturan logika.

Tidak ada strategi tersebut di atas dapat dibuat oleh tanaman biasa, karena tanaman tidak bisa berpikir, tidak dapat menghitung waktu, tidak dapat menentukan ukuran dan bentuk, tidak dapat menghitung kekuatan dan arah angin, tidak dapat menentukan sendiri jenis teknik itu akan perlu untuk pembuahan, tidak dapat berpikir bahwa ia akan memiliki untuk menarik serangga itu belum pernah dilihat, dan lebih jauh lagi, tidak bisa memutuskan metode apa yang akan harus dilakukan dengan salah satu atau dari semua cara tersebut.  


karisikciceklerTidak peduli berapa banyak rincian yang berkembang, dari pendekatan apa kepada subjek yang digunakan, dan logika apa yang digunakan, kesimpulan bahwa ada sesuatu yang luar biasa dalam hubungan antara tanaman dan hewan tidak akan pernah berubah.

Para Makhluk hidup ini diciptakan secara serasi satu dengan yang lainnya. Sistem sempurna yang saling menguntungkan ini menunjukkan kepada kita bahwa kekuatan yang menciptakan baik bunga dan serangga mengetahui kedua jenis makhluk hidup tersebut dengan sangat baik, dan mengetahui semua kebutuhan mereka, dan menciptakan mereka untuk saling melengkapi satu sama lain. Kedua makhluk hidup adalah karya daripada Tuhan semesta alam, Allah Swt, yang mengetahui mereka dengan sangat baik, yang dengan tanpa terkecuali mengatahui segalanya. Mereka dibebankan dengan menggambarkan kebesaran Allah, kekuasaan-Nya Yang Maha Tinggi, dan seni tanpa cela-Nya kepada Manusia.

Tanaman tidak memiliki pengetahuan tentang eksistensi mereka sendiri, begitu juga cara untuk menjalankan kemampuan luar biasa mereka, karena hal tersebut berada di bawah pengendalian Allah SWT, yang merencanakan setiap kemampuan tersebut, yang menciptakan segala sesuatu di alam semesta, dan yang terus menciptakan setiap saat. Kebenaran ini diberitakan kepada kita oleh Allah SWT dalam Al Qur'an: 
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada Nya. (QS. Ar-Rahman; 6)  

www.id.harunyahya.com