About Me
Blog Archive
-
▼
2009
(49)
-
▼
June
(41)
- Dibalik Sabar
- Informasi di Balik Materi dan Lauhul Mahfuzh
- Fisika di Balik Keindahan Bulu Merak
- Arsitek-arsitek Mungil di Alam
- DURI PUN BISA MENJADI MAKANAN
- Biomimetika: Mengambil Ilham dari Alam Semesta
- Berang-Berang: Insinyur Pembuat Bendungan
- Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur
- Belalai Gajah: Lebih dari Sekadar Hidung
- Bagaimana Memahami Ayat Allah di Alam
- Hikmah Kematian
- Kisah Mengagumkan Kehidupan Lebah Madu
- Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah
- Lebah Madu
- Lebah Madu : Sang Arsitek dan Penari Ulung
- Internet ke Interkoloni
- KEAJAIBAN LEBAH MADU
- Memahami hidup
- Manis Getirnya Cinta
- Ikhlas
- Ibunya Cinta Ayahnya Keikhlasan
- Pelukan
- Emotional Spiritual Quotient
- Harta atau Ilmu
- JILBAB MERUPAKAN LAMBANG WANITA MUSLIMAH
- Waktu adalah Kehidupan
- Syukur
- Ikhtilath
- Wahyu
- Surat Terbuka Untuk Kaum Muslimah
- Shalat Jum'at
- Shalat Berjamaah
- Shalat berjamaah bagi Wanita
- Rukun-rukun Shalat
- Syarat-syarat Shalat
- Peringatan Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat
- Shalat
- Sujud Sahwi
- Hal-hal Yang Membatalkan Shalat
- Hal-hal Yang Dimakruhkan Dalam Shalat
- MENUJU RUMAH TANGGA ISLAMI
-
▼
June
(41)
Thursday, June 4, 2009
4:38 PM | Ditulis oleh,
Aswanto Sucahyo
Ikhlas adalah tulus, bermakna melakukan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan apapun. Orang beribadah memiliki keinginan dan harapan, minimal akan meraih pahala. Akan tetapi, makna ikhlas dalam beribadah adalah melakukan ibadah semata-mata limardhatillah (untuk mencari ridho Allah Swt.).sebagaimana Firman Allah Swt., dalam surat an-Nisa’: 146 yang berbunyi:
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.(an-Nisa’: 146)
Agar ibadah dapat kita lakukan dengan ikhlas, terlebih dulu kita harus mencintai yang kita sembah yaitu Allah Swt., ketika cinta kepada Allah sudah terpatri, maka semua gerak dan ucapan pasti terlaksana dengan ikhlas. Begitu juga dengan bekerja. Kita tidak bisa ikhlas dalam bekerja jika kita tidak mencintai pekerjaan kita. Akan tetapi, jika kita mencintai pekerjaan kita, niscaya pekerjaan itu akan terlaksana dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, hatipun akan menjadi tenang.
Untuk itu, modal untuk dapat berbuat ikhlas dalam beribadah dan bekerja adalah cinta (mahabbah).
Sejatinya cinta
Baik dari langit maupun dari bumi
Semuanya menunjuk kepada Allah Semata
Tuhan menaburkan cahaya-Nya kepada segenap manusia;
Bahagialah mereka yang telah menadahkan kain untuk menerimanya.
Mereka yang beruntung tak akan melihat apapun selain Tuhan;
Tanpa kain cinta, kita kehilangan bagian kita.
Setiap yang berlalu tanpa cinta
Akan menjelma wajah yang memalukan di hadapan Tuhan.
Manusia yang jauh dari perangkap cinta
Adalah burung tanpa sayap;
Apa yang dia tahu tentang semesta?
Karena dia tidak mengetahui apapun tentang apa Yang Dia Tahu.
Makanan seorang pecinta
Adalah cinta pada Tuhan
Di matanya
Seratus jasad tiada arti.
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.(an-Nisa’: 146)
Agar ibadah dapat kita lakukan dengan ikhlas, terlebih dulu kita harus mencintai yang kita sembah yaitu Allah Swt., ketika cinta kepada Allah sudah terpatri, maka semua gerak dan ucapan pasti terlaksana dengan ikhlas. Begitu juga dengan bekerja. Kita tidak bisa ikhlas dalam bekerja jika kita tidak mencintai pekerjaan kita. Akan tetapi, jika kita mencintai pekerjaan kita, niscaya pekerjaan itu akan terlaksana dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, hatipun akan menjadi tenang.
Untuk itu, modal untuk dapat berbuat ikhlas dalam beribadah dan bekerja adalah cinta (mahabbah).
Sejatinya cinta
Baik dari langit maupun dari bumi
Semuanya menunjuk kepada Allah Semata
Tuhan menaburkan cahaya-Nya kepada segenap manusia;
Bahagialah mereka yang telah menadahkan kain untuk menerimanya.
Mereka yang beruntung tak akan melihat apapun selain Tuhan;
Tanpa kain cinta, kita kehilangan bagian kita.
Setiap yang berlalu tanpa cinta
Akan menjelma wajah yang memalukan di hadapan Tuhan.
Manusia yang jauh dari perangkap cinta
Adalah burung tanpa sayap;
Apa yang dia tahu tentang semesta?
Karena dia tidak mengetahui apapun tentang apa Yang Dia Tahu.
Makanan seorang pecinta
Adalah cinta pada Tuhan
Di matanya
Seratus jasad tiada arti.